Majalah Tempo telah menegaskan mereka tidak percaya dengan hasil survei Litbang Kompas tersebut.
Rupanya, Tempo merasa terusik dengan hasil survei Litbang Kompas tersebut. Dengan hasil survei bahwa tingkat kepuasaan respon terhadap kinerja Jokowi-Ma'aruf Amin mencapai 73,9 persen itu jelas bertolak belakang dengan kritik bertubi-tubi mereka terhadap kinerja pemerintahan Jokowi selama ini. Di mata Tempo tidak ada yang benar semua kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai sebagai sosok yang populis.
Apakah benar Litbang Kompas dengan sengaja tidak melibatkan responden dari "korban" kebijakan pemerintah Jokowi-Amin, atau menyembunyikan data sebenarnya (memanipulasi data), sebagaimana diduga yang dicurigai Tempo?
Litbang Kompas sebagai salah satu lembaga survei terpercaya pasti punya alasan yang kuat dalam menjalankan survei dengan metodenya itu.
Adanya korban-korban kebijakan Pemerintah itu bukan berarti pasti mayoritas masyarakat Indonesia tidak puas dengan kinerja Pemerintah. Karena bisa saja jauh lebih banyak (mayoritas) masyarakat tetap bisa memahami kebijakan-kebijakan tersebut meski ada yang kontorversial, karena pada akhirnya manfaatnya jauh lebih besar bagi kepentingan umum atau nasional.
Bukankah hasil survei Litbang Kompas itu juga menunjukan ada 26,1 persen responden yang tidak puas dengan kinerja Pemerintah Jokowi-Amin? Â
Litbang Kompas melibat semua lapisan masyarakat dalam melakukan surveinya tersebut, termasuk mereka yang pendukung Jokowi-Amin, maupun yang bukan.
Pada simpatisan tergolong sebagai pendukung Jokowi, hasil survei jelas tetap tinggi. Tapi pada hasil survei kali ini mencapai angka tertinggi, yaitu 87 persen. Pada periode survei sebelumnya 'hanya' 85,4 persen yang puas.
Sedangkan kepada mereka yang sebelumnya bukan pendukung Jokowi-Amin, jika pada survei sebelumnya cenderung menyatakan tidak puas, kali ini justru berbalik. Lebih dari separuh (54,3 persen) menyatakan rasa puas.
"Semua capaian ini jelas semakin melegitimasikan kualitas kepemimpinan Jokowi," tulis Kompas.
Sedangkan tentang kehidupan berdemokrasi dan kebebasan berpendapat, Kompas menulis: "... berkaitan dengan kehidupan berdemokrasi meliputi terbukanya ruang bagi masyarakat untuk mengawasi dan mengontrol jalannya pemerintahan tak luput mendapatkan apresiasi dari tiga perlima bagian responden survei.