Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan featured

Ketidakpahaman Anies Baswedan terhadap Problem DKI Jakarta

19 Juli 2018   23:42 Diperbarui: 17 Oktober 2018   08:35 17371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dari lampiran Perpres Nomor 3 Tahun 2016, tanggal 8 Januari 2016, yang dengan jelas telah memasukkan mega proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota DKI Jakarta sebagai Proyek Startegis Nasional (PSN).

Contoh terbaru yang membuktikan ketidakmampuan Anies mengatasi permasalahan DKI Jakarta adalah mengenai cara dia menutup malu kepada peserta Asian Games 2018 yang akan menginap di Wisma Atlet.

Di samping Wisma Atlet itu ada kali yang namanya Kali Item yang kerap dipenuhi sampah dan menyebarkan bau tak sedap, apalagi jika berhembus angin kencang.

Tak mau bersusah-payah jauh-jauh hari membersihkan kali tersebut dan mencegah sampah masuk ke sana lagi,  Anies pun memutuskan mengatasinya dengan menutup kali tersebut dengan kain waring berwarna hitam sepanjang 689 meter dan lebar 20 meter, atau sama dengan luas pandangan orang dari Wisma Atlet itu ke Kali Item tersebut.

Dengan kain waring hitam itu Anies berharap kelak tamu-tamu Asian Games yang berada di Wisma Atlet kelak tidak akan bisa melihat kotornya Kali Item tersebut dengan sampah, dan dengan kain waring juga diharapkan dapat menghalangi menyebarnya bau busuk dari kali tersebut.

Menghalangi pemandangan sampah di kali itu pasti bisa, tetapi apakah mungkin bau tak sedap bisa dihalangi dengan cara begitu? Sangat diragukan. Bahkan bisa jadi pemasangan kain waring hitam itu kelak akan menimbulkan masalah baru yang tak kalah memalukan, yaitu jika turun hujan lebat dalam waktu lama tentu berpotensi akan merusak kain waring itu, sehingga akan menimbulkan persoalan baru yangbisa jadi lebih memalukan lagi, yaitu saat kain waring itu tak kuat menahan beban air hujan yang diserapnya lalu jatuh dan masuk kali yang dipenuhi sampah.

ali Item yang terletak dekat Wisma Altet Kemayoran ditutupi jaring berwarna hitam, Kamis (19/7/2018).(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
ali Item yang terletak dekat Wisma Altet Kemayoran ditutupi jaring berwarna hitam, Kamis (19/7/2018).(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Sebuah meme di Twitter yang menyindir cara kerja Anies menangani kotor dan baunya Kali Item
Sebuah meme di Twitter yang menyindir cara kerja Anies menangani kotor dan baunya Kali Item
Pemasangan kain waring itu juga menunjukkan kerja yang tak beraturan, karena sebelumnya turap di sepanjang kali tersebut sudah dicat dengan cat warna-warni, maksudnya untuk memperindah kali tersebut, tetapi setelah ditutup dengan kain waring hitam turap warna-warni itu menjadi mubazir karena tak terlihat juga. Belum lagi dengan akan terjadi kesulitan bagi pekerja kebersihan jika hendak membersihkan kali itu dari sampah-sampah yang terapung di atasnya. Meskipun ada dibuat akses masuk ke kali untuk keperluan pembersihannya, tetapi pasti tidak leluasa daripada jika kain waring itu tidak ada.

Hal ini diakui sendiri oleh Kasubbag Kepegawaian Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Supriyono, yang mengatakan, pemasangan kain itu mengakibatkan turap yang telah dicat warna-warni sebelumnya jadi tak terlihat. "Memang programnya tidak bareng, setelah kita lakukan pemagaran dan sebagainya itu, ternyata Gubernur memerintahkan untuk ditutup dengan jaring, ya jadi mau enggak mau kayaknya ini agak kurang berfungsi."

Rupanya dalam mengatasi permasalahan Kali Item itu dengan menutupnya dengan kain waring hitam supaya sampah-sampah yang berada di permukaannya itu tidak terlihat, Anies Baswedan menerapkan benar peribahasa: "Menyapu sampah ke bawah karpet". *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun