Dalam puisinya "Surat untuk Osama", Anis menyatakan kekagumannya terhadap Osama bin Laden sebagai teladan terbaik bagi para mujahidin (pejuang Islam) memerangi negara-negara adi daya pimpinan Amerika Serikat, dengan (teror) merampas rasa aman mereka, membuat mereka tak bisa tidur nyenyak, yang membuat mereka tak lagi bisa menikmati hidupnya, dan seterusnya.
Sedangkan dalam puisinya "Jawaban Osama", Anis menulis imajinernya, Osama membalas suratnya itu, dengan antara lain mengatakan rasa senangnya karena teladannnya dalam memerangi AS dan sekutunya telah diikuti para mujahidin, dan pesannya, jika ia mati syahid, maka utusannya akan menemui Anis, membawa sebuah pundi yang berisi darah Osama. Darah itu untuk disiramkan ke taman jihad di Ambon, Ternate, dan Poso. Tetapi, jika ia masih hidup, ia akan datang ke sini untuk "berinvestasi," demi menguburkan Amerika di Indonesia.
Untuk membaca kedua puisi Anis Matta itu, klik di sini.
*****
Artikel lain yang terkait:
Jangan Sampai Ada Kesan Anis Matta (PKS) Simpatik kepada ISIS
Hasil Positif Penggeledahan KPK di Kantor Kader PKS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H