Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi "Home Video" dari Masa ke Masa

25 Juni 2017   23:40 Diperbarui: 26 Juni 2017   17:05 4182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyektor video 1970-an (http://ian-partridge.com/tranp4.html)

Perkembangan teknologi di berbagai bidang kini semakin mencengangkan, bukan saja dari semakin canggihnya teknologi tersebut, tetapi juga mengenai begitu cepatnya proses pergantian suatu teknologi tinggi ke teknologi lebih tinggi lagi. Apa yang dahulu hanya fiksi, yang hanya ada di film-film science fiction, kini menjadi kenyataan sehari-hari.

Salah satu teknologi yang mengalami proses tersebut adalah teknologi home video (video rumahan).

Proyektor dengan Rol Film 8 mm

Sekitar 1950-an sampai dengan 1970-an format film home video berbentuk rol film seluloid 8 mm, dengan durasi sekitar 50 menit setiap rilnya. Ada juga yang 16 mm, tetapi, yang paling umum di Indonesia adalah yang 8 mm.

Cara memutar filmnya dengan menggunakan proyektor. Bentuk proyektor bukan seperti model proyektor sekarang, tetapi seperti gambar di bawah ini:

Proyektor video 1970-an (http://ian-partridge.com/tranp4.html)
Proyektor video 1970-an (http://ian-partridge.com/tranp4.html)
Contoh home video dalam bentul rol film seluloid 8 mm (sumber: garasiopa.com)
Contoh home video dalam bentul rol film seluloid 8 mm (sumber: garasiopa.com)
Cara memutarnya, rol yang berisi pita film dipasang di bagian depan, ujung pita filmnya dimasukkan ke slot yang tersedia, lalu putar sebuah knob ke arah depan. Proyektor akan menjalankan pita film itu ke belakang, digulung ke rol kosong di bagian belakangnya. Ketika pita film berjalan itulah film dimulai.

Saat pemutaran film, ruangan harus gelap, dan lampu film yang menayangkan film diarahkan ke tembok putih, atau ke kain putih yang dibentangkan.


Awalnya filmnya hitam-putih dan bisu, kemudian berkembang menjadi film berwarna dan bersuara mono, lalu stereo.

Pada masa-masa itu juga film-film yang paling digemari antara lain film-film komedi bisu dan hitam-putih Charlie Chaplin, lalu ada Abbot and Castello yang sudah berwarna dan bersuara mono, dan film-film  aksi seperti film-film cowboy-nya John Wayne, Samson and Delilah, The Ten Commanments, Ben-Hur, Jason and the Argonauts, dan lain-lain.

Sebagai perbandingan, lihat contoh proyektor home theater masa kini, di bawah ini:

Proyektor home theater Sony VPL-HW55ES (http://www.projectorreviews.com)
Proyektor home theater Sony VPL-HW55ES (http://www.projectorreviews.com)
Kaset Video Betamax dan VHS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun