Dengan Netflix, setiap orang yang berlangganan, dapat menikmati tayangan film kesukaannya di mana pun dengan segala macam gawai berteknologi internet, dari Smart TV, ponsel pintar, laptop, maupun PC.
Kematian CD, VCD dan DVD Original
Di Indonesia, sama dengan DVD, bisnis VCD pun harus menghadapi terjangan hebat dari DVD bajakan. Perlahan namun pasti VCD, maupun – apalagi – DVD original pun semakin terdesak, dan akhirnya mati.
Demikian juga CD musik, yang menjadi andalan toko-toko musik besar, seperti Disc Tarra, dan Aquarius, sesudah ngos-ngosandihantam CD musik bajakan, lalu dihabisi oleh teknologi unduhan dan menginstal musik lewat internet.
Yang memprihatinkan pemerintah pun terkesan tidak memperdulikan nasib dari pebisnis VCD/DVD/CD musik original yang nota benelegal dan membayar pajak kepada negara, dengan membiarkan bisnis DVD bajakan yang ilegal dan tak membayar pajak ke negara terus berkembang dan membesar sampai merambah ke mall-mall.
Ironisnya dalam satu mal yang sama bisa terdapat toko Disc Tarra yang menjual produk legal dan original dengan belasan toko kecil yang menjual produk bajakan dan ilegal, dan akhirnya yang mati justru yang legal dan original.
Undang-Undang Hak Cipta pun taklebih dari macan ompong dan produk hukum pajangan saja.
Jika ada tindakan terhadap DVD bajakan dari yang berwenang itu tak lebih daripada formalitas belaka, yang dilakukan secara sporadis dan tidak serius. Bahkan berhembus isu yang mengatakan di setiap daerah ada saja aparat yang membeking bisnis DVD bajakan tersebut.
Tak heran mendapat gempuran dari produk bajakan, tidak adanya perlindungan hukum dari pemerintah, bisnis VCD dan DVD original, juga CD musik di Indonesia pun semakin lama semakin sekarat, antara hidup dan mati.
Keadaan menjadi semakin tak tertolong lagi ketika teknologi video streaming internet semakin maju merambah sampai ke teknologi home video, musik, dan film-film bajakan pun bisa diunduh lalu diinstal di mana saja dengan menggunakan teknologi internet itu, disimpan di USB.
Maka hari kematian pun akhirnya tiba bagi pebisnis DVD, VCD, CD musik bahkan Blu-ray di beberapa negara di Asia, termasuk di Indonesia. Blu-ray yang belum berkembang di Indonesia pun ikut menemui ajalnya, menjadi barang langka.