Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tamasya Al-Maidah, Ketika Anies Berada di Kubu "Sana"

19 April 2017   08:54 Diperbarui: 19 April 2017   12:12 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan saat mengunjungi markas besar FPI, di Petamburan, Jakarta Pusat, 1 Januari 2017 (Tempo.co)

Kelompok orang tidak baik, yang mendukung Anies itu banyak dari mereka merupakan golongan ekstremis dan sektarian agama, yang anti-pluralisme, anti-Kristen, dan bahkan ada juga yang anti-Pancasila, sehingga menghalalkan segala cara untuk bisa menang di Pilgub DKI ini, termasuk menggunakan agama untuk bisa menang, termasuk aksi Tamasya Al-Maidah-nya itu.

Sebaliknya kelompok orang baik, tentu konsisten untuk selalu mendukung kebhinekaan dan pluralisme, yang menghargai sportifitas dalam berkompetsi, dan yang konsisten menghargai dan taat pada Pancasila, UUD 1945, dan hukum.

Ketika aksi Tamasya Al-Maidah itu dipastikan akan merusak suasana Pilgub DKI Jakarta yang harus selalu dalam kondisi kondusif, maka kelompok orang baik pun bergerak menentangnya, dan tentu saja Polri dan TNI pun selalu mendukung kelompok orang baik, demi lancar dan amannya penyelenggaraan Pilgub DKI Jakarta, setiap pemilih saat melaksanakan hak pilihnya di TPS,  bebas dari ancaman dan rasa takut, sampai pulang ke rumahnya masing-masing.

Dengan kata lain masyarakat yang setia dengan konsekuen pada Pancasila dan UUD 1945 , Presiden, Polri dan TNI berada di pihak orang baik, yang menentang dilaksanakannya aksi Tamasya Al-Maidah itu.

Sedangkan Anies Baswedan kini berada di kubu yang berseberangan, berada di pihak “sana”, bersama orang-orang tidak baik, yang bertanggung jawab dan mendukung aksi Tamasya Al-Maidah itu.

Maka ungkapan yang pernah diucapkan oleh Abraham Lincoln pun relevan sekali di Pilgub DKI ini: “Nearly all men can stand adversity, but if you want to test a man's character, give him power(Hampir semua orang bisa menghadapi kesengsaraan, tetapi jika anda ingin menguji karakter seseorang, beri dia kekuasaan).

Untuk Anies, tidak perlu sampai diberi kekuasaan,  baru diiming-imingi kekuasaan saja sudah mulai terkuak karakter aslinya. 

Ahok-Djarot akan Kembali Memimpin DKI Jakarta Lagi

Meskipun menghalalkan segala cara, termasuk memperalat agama untuk tujuan kemenangan politiknya, telah dilakukan mereka, tetapi saya yakin, kebenaran pada akhirnya tetaplah yang menang.

Hal ini akan terbukti hari ini, mayoritas warga DKI Jakarta yang punya hak pilih dan menggunakan haknya  pada hari penentuan ini, semakin sadar untuk menggunakan rasionalitasnya ketimbang emosinya demi kebaikan mereka sendiri, demi masa depan mereka sendiri, untuk mempunyai pimpinan yang sungguh-sungguh sudah terbukti punya integritas tinggi dengan kinerjanya selama ini, dengan memilih orang baik, pimpinan yang baik, dengan mencoblos Ahok-Djarot, agar melanjutkan tugas mereka berdua sebagai pelayan rakyat DKI Jakarta . 

Tuhan memberkati DKI Jakarta.m Amin.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun