Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perbedaan Jokowi yang Sungguh Pernah Disadap dengan SBY yang Merasa Sedang Disadap

4 Februari 2017   01:06 Diperbarui: 4 Februari 2017   01:13 5737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petinggi Demokrat pun tinggal membebek SBY, dengan ikut-ikutan mendesak Presiden Jokowi untuk menjelaskan perihal penyadapan iitu, lalu menyatakan akan mendesak DPR mengadakan hak angket untuk mempersoalkan penyadapan terhadap SBY itu.

Rupanya mereka benar-benar sedang bermimpi skandal semacam skandal Watergate sedang terjadi di sini, “Nixon” Jokowi bakal di-impeachment karena skandal penyadapan itu.

Di dalam pernyataannya di konferensi persnya itu, SBY mengatakan, ia memperoleh informasi bahwa dirinya bersama Demokrat dituduh sebagai penyandang dana aksi damai 4-11, bahkan sebagai pihak yang menyuruh membom Istana Merdeka, dan berbuat makar.

Entah informasi dari mana yang didapat SBY tentang tuduhan kepadanya itu, saya cari di media-media resmi, tidak ada yang memberitakan hal tersebut, terutama sekali tuduhan tentang menyuruh membom Istana dan makar.  Informasi itu hanya ada beberapa di media-media yang tidak jelas sumbernya, alias hoax.Jadi, SBY mempersoalkan hoax sampai kepada Tuhan YME, tetapi dia sendiri percaya hoax?

Dari situlah SBY pun curhat dengan penuh kepiluan: “Tentu teman-teman; saudara-saudara, kalau dituduh, difitnah seperti itu, saya, sebagai manusia biasa, harus menyampaikan perasaan saya, bahwa semua itu tidak benar.”

“Saya kira, teman-teman masih ingat Skandal Watergate. Dulu, kubu Presiden Nixon (Richard Nixon) menyadap kubu lawan politik yang sedang dalam kampanye pemilihan presiden. Memang, Presiden Nixon terpilih menjadi presiden tetapi skandal itu terbongkar. Ada penyadapan; ada tapping; ada spying. Itulah yang menyebabkan, akhirnya, Presiden Nixon harus mundur; resign. Karena, kalau tidak, beliau akan di-impeach.”

“Saya hanya menggambarkan bahwapolitical spying; illegal tapping,itu kejahatan yang serius di negara  manapun juga.”

SBY meminta Jokowi menjelaskan kepadanya siapa sebenarnya yang menyampaikan kepada Jokowi tentang tuduhan-tuduhan kepada dirinya tersebut.

Tetapi, ia sendiri belum menjelaskan, siapakah yang memasok informasi-infromasi itu kepadanya, termasuk informasi bahwa dia (SBY) sedang disadap.

Mungkin SBY mau menganggap pula informannya itu adalah semacam "deep throat”, sumber rahasia yang membongkar skandal Watergate di Amerika Serikat itu.

Apapun yang sebenarnya terjadi, dari kasus penyadapan yang benar-benar pernah terjadi terhadap Jokowi, dibandingkan dengan penyadapan yang hanya dirasakan oleh SBY itu, terlihat sekali perbedaan karakter di antara keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun