Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Debat Lagi, AHY "Menghilang" Lagi

17 Desember 2016   12:54 Diperbarui: 17 Desember 2016   23:32 3423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebanyak 25 persen responden mengetahui janji tersebut dan 75 persen lainnya menyatakan tidak tahu. Dari 25 persen yang tahu itu, ada 39 persen responden yang yakin Agus-Sylvi akan menepati janjinya, 45 persen menyatakan tidak yakin, dan 16 persen lainnya tidak menjawab.

**

Mengecilkan arti penting suatu perdebatan seperti yang diutarakan Agus itu, juga sama dengan mengecilkan pentingnya acara debat resmi yang akan diadakan KPU DKI Jakarta, pada 13, 27 Januari, dan 10 Februari 2017 itu. Sebab apa bedanya acara debat publik yang diadakan televisi itu dengan yang diadakan KPU DKI, selain format dan aspek formalnya?

Jangan-jangan nanti di saat acara debat resmi dari KPUD DKI tiba, Agus tidak hadir juga, dengan alasan sakit. Tapi kali ini sakit benaran, saking takutnya berdebat?

Dengan alasan acara debat di luar debat resmi dari KPUD bukan merupakan kewajibannya untuk hadir, dan hanya mau hadir di acara debat wajib yang diadakan KPU DKI Jakarta, tampaknya di acara debat KPU DKI itu pun, Agus akan dengan terpaksa hadir. Jika boleh memilih, ia tidak akan hadir di semua acara debat, termasuk debat KPU DKI.

Jika boleh, mungkin Agus akan usul ke KPU agar debat wajib KPU DKI itu bolehlah diwakili. Sehingga ia tak perlu hadir sendiri, tetapi akan diwakili oleh ayahnya saja: SBY. Seandainya itu diperbolehkan, Agus pasti senang, SBY dan Ibu Ani pun lebih senang lagi.

Padahal, hadir di setiap acara debat yang diadakan stasiun televisi, seperti di Metro TV, Net TV, dan Kompas TV itu, di masa kampanye ini, meskipun bukan suatu kewajiban, tetapi tetap merupakan hal yang penting pula, karena lewat acara-acara debat yang disiarkan langsung dan pasti ditonton oleh jutaan orang itu, terutama oleh banyak sekali warga DKI, rakyat DKI pun semakin mengenal sosok calon-calon pimpinannya, apa program-program kerjanya, dan sebagainya. Sehingga demikian mereka akan semakin mantap dalam menentukan pilihannya.

Beda dengan Agus yang semakin lama semakin takut dengan acara debat, Ahok justru semakin bersemangat dengan adanya acara-acara debat itu. Ia beranggapan debat-debat yang diselenggarakan televisi itu juga penting,  supaya ada sparring partner-nya.

Maksud Ahok, seperti petinju yang lazimnya melakukan sparring partner (latihan bertinju dengan seseorang) sebelum benar-benar bertanding, agar ketika waktunya bertanding yang sesungguhnya tiba, petinju itu sudah mantap dalam menyerang dan bertahan, dan memenangkan pertandingan itu. Demikian pula dengan debat-debat yang diselenggarakan televisi-televisi itu di luar jadwal resmi KPU DKI, itu semacam sparring partner dalam berdebat, sehingga ketika tiba acara berdebat yang sesungguhnya, yang resmi dari KPU DKI, ia sudah semakin piawai untuk berdebat, dan mememangkannya, sehingga membuat rakyat DKI Jakarta semakin mantap dalam menentukan pilihannya kepada pasangan calon nomor urut 2.

Ahok dan Djarot yang sudah kenyang makan asam garam dalam memimpin DKI Jakarta itu saja membutuhkan “sparring partner” perdebatan, dengan selalu hadir di setiap undangan acara perdebatan di luar jadwal resmi KPU DKI Jakarta itu, ini kok ada calon gubernur DKI yang masih belia (nomor urut 3), yang  nol besar pengalamannya di semua sektor yang berkaitan dengan kepimpinan Provinsi DKI Jakarta, kok bisa malah merasa perdebatan itu tidak penting? 

Tidak penting, bukan alasan sebenarnya, ketakutan adalah alasan yang sebenarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun