Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Debat Lagi, AHY "Menghilang" Lagi

17 Desember 2016   12:54 Diperbarui: 17 Desember 2016   23:32 3423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Djarot di Rosi Kompas TV (KompasTV)

Kalau Ahok-Djarot, dan Anies-Sandiaga selalu bisa, kenapa Agus-Sylvi tidak bisa?

Tentang blusukan-nya bersama rakyat kecil, yangtentunya merupakan pengalaman barunya, Agus berkomentar bahwa selama hampir dua bulan dia melakukan itu, kulitnya kini bertambah hitam (detik.com).

Jadi, apakah menjadi tentara selama ini, Agus itu sesungguhnya jarang terkena sinar matahari? Sehingga baru sekarang, selama hampir dua bulan blusukan,  terkena sinar matahari barulah kulitnya berubah lebih hitam?

**

Pernyataan Agus yang menyatakan, acara debat itu tak ada maknanya bagi warga, dan ia lebih memilih bersama warga itu, sesungguhnya merupakan penegasan kembali pernyataan juru bicaranya, Rico Rustombi beberapa waktu lalu bahwa bagi mereka, warga DKI Jakarta tidak mementingkan program kerja calon gubernurnya, yang lebih penting adalah calon gubernurnya itu baik orangnya.

Dengan kata lain mereka menganggap rakyat DKI itu naif,  atau mereka sendiri yang naif, sehingga bisa beranggapan rakyat DKI itu bisa diperdayai cukup dengan membangun pencitraannya sebagai calon pimpinan yang baik hatinya, maka rakyat DKI pun akan memilihnya di Pilgub DKI 2017 nanti.

Kebetulan, Agus Yudhoyono pun tak paham dengan program kerjanya sendiri (karena merupakan ide dan dibuat oleh orang lain), buktinya setiap ditanya tentang program kerjanya secara lebih substantif, ia selalu berdalih untuk tidak menjawabnya.

Pencitraan demikian  bisa dengan mudah direkayasa, diciptakan, dan itulah yang sedang dilakukan oleh Agus Yudhoyono dengan tim suksesnya  itu, memperdayai rakyat dengan membangun citranya sebagai orang baik untuk menutupi ketidakmampuannya dalam memimpin. Mempercantik kulit penampilan, sedangkan isinya bagaimana, sangat buruk, atau apa, urusan lain, yang penting bisa mengambil hati rakyat yang naif itu dulu agar mau memilihnya.

Jika Agus benar berpikiran seperti itu, ia pasti akan terkejut kelak ketika ia mengetahui bahwa sebagian besar warga DKI Jakarta tidak senaif yang ia pikirkan.

Lihat saja indikasinya dari hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 15 Desember lalu mengenai program dan janji Agus Yudhoyono tentang bantuan Rp 1 miliar per RW, dan Rp 5 juta per tahun bagi keluarga tak mampu: hanya 50 persen responden yang mengetahui adanya program tersebut, dan dari 50 persen itu hanya 26 persen yang yakin Agus akan memenuhi janjinya itu, sedangkan 56 persen tidak percaya Agus akan memenuhi janjinya itu. Sisanya, 18 persen tidak menjawab, atau menjawab tidak tahu.

Demikian pula tentang janji Agus untuk menghentikan relokasi warga Luar Batang ke Rusunuwa Rawa Bebek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun