"Tidak ada kewajiban bagi paslon mana pun, termasuk saya untuk menghadiri acara debat, selain yang dijadwalkan resmi oleh KPUD," kata Agus di AHY Command Center (ACC), Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2016).
Alasan yang sama dikemukakan Agus Harimurti Yudhoyono ketika untuk kelima kalinya dia absen lagi di acara debat terbuka antara pasangan calon gubernur DKI Jakarta, yang diadakan Rosi, di Kompas TV, Kamis, 15 Desember 2016.
Kali ini, alasannya adalah ia lebih senang berkumpul bersama rakyat di Cipete Utara, Jakarta Selatan, yang membutuhkan kehadirannya daripada hadir di acara debat di Kompas TV itu. Dramatis mendayu-dayu, seperti ayahnya.
Kali ini Agus bahkan menambah alasan ketidakhadirannya itu dengan mengatakan acara debat seperti itu tidak ada maknanya bagi rakyat DKI Jakarta!
"Rakyat akan lebih feel comfortable untuk bersama dengan calon pemimpinnya dibandingkan mereka (warga) melihat sesuatu yang tidak ada maknanya buat mereka," tegas Agus.
Agus tetap tak mau menjawab pertanyaan wartawan, ketika ditanya, apakah jika nanti ada acara debat serupa berikutnya, yang bukan dari KPU DKI Jakarta, ia akan hadir.
"Saya ingin bersama rakyat," ujarnya lagi sembari mengalihkan pandangan, tak berani menatap mata waratwan yang menanyakannya.
Melihat Agus terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan itu, juru bicara tim sukses Agus-Sylvi, Rico Rustombi, dengan cepat memotong wawancara itu, untuk menyelamatkan Agus: "Nanti saya bisa jelaskan," ujar Rico.
Tak ayal lagi, ketidakhadiran untuk kelima kalinya Agus di acara debat terbuka itu segera memancing reaksi hebat di lini massa Twitter. Hanya dalam hitungan menit tagar #AhyTakutDebatLagidan#AnakPepoTakut,menduduki peringkat tiga dan limaTrending Topic Indonesia. Agus pun di-bully habis-habisan di sana, lengkap dengan berbagai meme yang lucu-lucu, namun tentu menyakitkan hati bagi yang disasar.
Di Instagram, ketika ada yang menanyakan kepada ibu dari Agus, Ani Yudhyono: Kenapa Agus tidak hadir lagi di acara debat, padahal ia (sebagai warga DKI) ingin sekali mengetahui program-program kerja Agus, penanya itu malah dimarahi olah sang Ibu, sebagaimana di bawah ini: