Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Debat Lagi, AHY "Menghilang" Lagi

17 Desember 2016   12:54 Diperbarui: 17 Desember 2016   23:32 3423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan di Mata Najwa (12 Oktober 2016), Agus sendiri mengaku bahwa dia hanya pernah memimpin 20 anggota staf saat masih berdinas di TNI. 

Lagipula, kalau Agus benar-benar punya pengalaman di bidang militer yang sangat bisa diandalkan, seharusnya prospek kariernya juga bagus di sana, kenapa malah diputus di tengah jalan oleh ayahnya, lalu dikarbitkan hanya beberapa bulan untuk dipaksakan menjadi – tidak tanggung-tanggung langsung -- gubernur DKI Jakarta?

Bayangkan saja, orang yang sama sekali tidak punya pengalaman secuil pun di birokrat, di pemerintahan, maupun di politik, demikian juga tak punya pengalamam sama sekali dalam memimpin jutaan rakyat, tiba2 mau menjadi gubernur, tidak tanggung-tanggung langsung mau jadi gubernur DKI Jakarta!

Dengan dasar pengalaman di militer itu, apa hubungannya dengan kemampuan Agus dalam berdebat?

Dari pernyataan Amir itu justru jelas menunjukkan bahwa dia sendiri tidak pernah melihat atau mengetahui bagaimana kemampuan Agus Yudhoyono dalam hal berdebat. Alias pengalaman berdebat Agus itu sesungguhnya sama dengan pengalaman dia di bidang birokrat, politik, dan kepimpinan – bekal yang harus dimiliki seseorang jika ingin menjadi kepala daerah --, yaitu nol besar.

Sesungguhnya, Agus sama sekali tidak punya kemampuan berdebat yang mumpuni, ia sama sekali tak punya pengalaman di bidang birokrat, politik, dan kepimpinan. Agus tidak menguasai substansi-substansi persoalan-persoalan Ibu Kota.  Agus buta mengenai data-data apa yang sangat diperlukan dalam membangun DKI Jakarta. Itulah sebabnya, konon program-program kerja yang dimilikinya (yang dilaporkan ke KPUD) sepenuhnya merupakan ide dan dibuat oleh orang lain. Bahkan, katanya, merupakan copy-pastedari program kerja nasional SBY ketika ia presiden, yang diedit dan disesuaikan dengan DKI Jakarta. Seperti kata “nasional” diganti dengan “daerah”.

Beberapa program dan janji yang diutarakan ke warga DKI saat melakukan blusukan-pun kerap terdengar konyol, karena bukan wewenang Pemprov DKI Jakarta, atau tidak mungkin dilaksanakan (baca artikel: Program-Program Konyol Agus Yudhoyono).

Itulah sebabnya Agus sangat ketakutan ketika diundang untuk berdebat terbuka di publik dengan dua calon gubernur lainnya: Ahok dan Anies. Agus tidak tahu nanti dia harus berbicara bagaimana dan tentang apa, bagaimana nanti menjawab pertanyaan-pertanyaan menyerang dari kedua lawan debatnya itu. Agus merinding ketakutan membayangkan semua ketidakmampuannya itu terkuak di acara debat jika dia memberanikan diri hadir.

Saat ini, mungkin saja Agus Yudhoyono sedang menjalani “kursus”, mempersiapkan dirinya untuk acara debat resmi dari KPU DKI Jakarta, yang direncanakan dilangsungkan pada 13 Januari, 27 Januari, dan 10 Februari 2017.

Belum selesai kursus, Agus belum berani tampil berdebat di depan umum, apalagi dia masih mengalami trauma dengan Najwa Shihab, di Mata Najwa, Metro TV, 12 Oktober 2016 lalu.

Buktinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun