Pernyataan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari kubu Gerindra-PKS bahwa sungai-sungai di Jakarta yang dulunya menjadi lautan sampah dan berbau busuk, kini bersih, bening, asri, tak berbau lagi, itu semua berkat jasa dari Fauzi Bowo alias Foke, karena dialah sang perancangnya, sedangkan Gubernur Ahok hanya melaksanakannya, membuat publik terheran-heran.
Kok bisa Anies bicara begitu, ya?
Karena selama ini Anies Baswedan dalam berbagai pernyataannya selalu terdengar bijaksana, menghargai prestasi orang lain, dan sebagainya, tetapi begitu bersekutu dengan kubu Gerindra-PKS – yang pernah dituduh sebagai proxy dari beberapa mafia, terutama mafia migas (Muhammad Reza) –, saat terjun di dunia nyata politik, Anies langsung berubah 180 derajat.
Salah satu buktinya adalah tentang pernyataannya yang begitu saja menafikan prestasi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang sekarang dalam membuat dan menjalankan program pembersihan sungai-sungai di Jakarta itu.
Baca artikel: Demi Jabatan Gubernur, Anies Baswedan Berubah?
Untuk menjaga kesinambungan kebersihan sungai, Ahok juga mengadakan sistem yang terintegrasi dengan seluruh sungai di Jakarta dengan program yang dinamakan Jakarta Smart City. Dengan program ini kebersihan sungai dapat terus diawasi.
Demikian juga dengan jalanan-jalanan di Jakarta yang kini bersih dan bebas debu, itu karena Pemprov DKI Jakarta (di bawah kepimpinan Ahok) memperbanyak pengadaan street sweeper (mesin penyapu jalan) untuk membersihkan jalan dan menyedot debu secara masksimal, bukan merupakan gagasan Foke.
Justru yang sebetulnya merupakan bagian dari program JEDI adalah penertiban-penertiban yang diikuti dengan relokasi warga ke rusunawa-rusunawa, termasuk di dalamnya penertiban terhadap pemukiman liar di Pasar Ikan dan Bukit Duri.
Berdasarkan program dari JEDI tersebut, semua pemukiman liar di bantaran-bantaran sungai itu harus ditertibkan, penghuninya direlokasi, setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan pengerukan, memperdalam, dan memeperlebar sungai-sungai tersebut. Kenyataannya justru progarm JEDI yang dipuji Anies Baswedan itu yang karena minimnya pengetahuannya malah dikecam, dan dijadikan bahan untuk memojokkan Ahok.
Anies mencampuradukan program pembersihan sungai dari Pemprov DKI Jakarta (Ahok) dengan program JEDI yang menyangkut pengurukan, memperdalam, dan memperlebar sungai-sungai di Jakarta.
Secara singkat, dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Jakarta Emergency Dredging Initiative, (JEDI) adalah proyek Bank Dunia yang bertugas untuk membenahi sistem drainase di Jakarta, yang dibayai dari dana Bank Dunia dengan perkiraan total biaya proyek sebesar 135.500.000 dollar AS.
Tujuan dari proyek JEDI adalah mengurangi dampak banjir tahunan di DKI melalui rehabilitasi dan pengerukanfloodways, saluran air dan cekungan retensi, sesuai dengan standar praktik internasional.
Memberikan keahlian teknis melalui pelatihan untuk memperkuat kapasitas pemerintah DKI untuk mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir, sesuai dengan standar internasional.
Secara umum, JEDI mencakup perbaikan sungai, waduk dan situ di sekitar kawasan Jakarta. Sedikitnya 13 sungai harus dikeruk, waduk maupun situ yang telah dangkal juga akan dikuras, diperdalam (Wikipedia).
Baru-baru ini Anies telah menandatangani kontrak politik dengan warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, yang isinya antara lain: tidak akan ada penggusuran terhadap pemukiman ilegal, termasuk yang di bantaran sungai, mereka cuma akan ditata ulang pembungan rumah-rumahnya, bahkan yang sudah tinggal minimal 20 tahun akan disertifikasi tanahnya dengan hak milik, dan akan memperbolehkan becak kembali ada lagi di DKI Jakarta!
Apa yang sudah ditata dengan sedemikian baik oleh Ahok akan dikembalikan Anies menjadi seperti sebelum ditata.
Program kerja dan kontrak politik Anies ini justru berpotensi besar "menghancurkan" Jakarta!
**
Bukan hanya manusia yang heran, mesin pencari raksasa yang bernama Google pun sampai terheran-heran, bingung, ketika ditanyakan apakah benar sungai-sungai di Jakarta itu bersih karena Foke.
Tulislah kata kunci seperti yang dinyatakan Anies Baswedan: “sungai bersih karena Foke”, maka Google pun dengan bingung bertanya balik kepada kita: “Did you mean: sungai bersih karena Ahok?”
Bukan hanya sungai, cobalah bertanya kepada Oom Google, dengan mengetik kata kunci: “Jakarta bersih karena Foke,” maka Oom Google akan mengajukan pertanyaan balik yang sama kepada kita: “Did you mean: Jakarta bersih karena Ahok?”
Maaf, Oom Google, bukan saya yang bermaksud mau bilang begitu, tetapi itu, loh, cagub Anies Baswedan.
Ternyata, Google pun lebih jujur daripada Anies Baswedan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H