Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Tidak Takut!

4 September 2016   23:39 Diperbarui: 5 September 2016   08:19 2890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok saat bersama warga di RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, 23 Agustus 2016 (sumber: liputan6.co0m)

Lalu, di mana massa pengunjuk rasa dari warga setempat yang tadinya dikabarkan akan melakukan aksi penolakan terhadap kedatangan Ahok di sana, yang konon mencapai 500 orang itu?

Ternyata ajakan dan provokasi untuk menolak kedatangan Ahok itu berasal dari  Koordinator Forum Kecamatan Jatinegara sekaligus Ketua RW 02 Bali Mester, Anas Saibu.

Ia mengajak warga setempat yang ingin menolak kedatangan Ahok agar berkumpul di TPU Kebon Nanas, tidak jauh daru lokasi Ahok meresmikan RPTRA itu. Menurut Anas, rencananya yang ikut dalam aksi unjuk rasa itu ada 500 orang yang berasal dari berbagai elemen organisasi.

Ternyata, dari Ahok datang, sampai pulang, tidak ada satu pun warga yang memenuhi ajakannya itu. Mereka malah gembira ria dengan RPTRA-nya yang baru, dan ramai-ramai foto bersama Ahok.

Alhasil hanya Anas dan segelintir teman-temannya yang berdiri bengong di sana selama beberapa jam.

Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu saat diwawancarai awak media di TPU Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur terkait undangan terbuka menolak kehadiran Ahok pada peresmian RPTRA di Rusun Cibesel. Selasa (23/8/2016)
Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu saat diwawancarai awak media di TPU Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur terkait undangan terbuka menolak kehadiran Ahok pada peresmian RPTRA di Rusun Cibesel. Selasa (23/8/2016)
Namun demikian Anas menolak kalau aksinya mengajak warga setempat menolak Ahok itu telah gagal total, ia malah mengatakan aksinya itu telah berhasil membuat shock therapy buat Ahok.

Faktanya, dia sendiri yang mengalami shock, berjam-jam menunggu ada warga yang mendukung aksinya menolak Ahok, tapi jangankan 500 orang, satu orang pun dari warga tidak ada yang tertarik dengan provokasinya itu.

Sedangkan FPI yang telah beberapakali  diduga beraksi mengatasnamakan warga setempat melakukan aksi menolak Ahok di beberapa acara sebagaimana disebut di atas, rupanya hampir putus asa sendiri, karena selain aksinya tidak berhasil sesuai dengan harapan, malah kedoknya semakin terungkap.

Publik pun semakin tahu bahwa ternyata aksi-aksi penolakan terhadap Ahok itu bukan dari warga setempat, melainkan “kiriman” dari wilayahlain yang diduga kuat dibeking oleh beberapa pihak, termasuk FPI.

Ahok sendiri saat diminta komentarnya, menyatakan tidak gentar dengan segala macam aksi unjuk rasa yang mengacamnya dengan aksi-aksi anarkis. Ia mengingatkan mereka yang sangat membencinya itu agar jangan menyerangnya dengan ancaman dan aksi-aksi anarkis karena yang diserang dan diancam itu bukanlah dirinya pribadi sebagai Ahok, tetapi sesungguyhnya yang diserang adalah pejabat tinggi negara, seorang gubernur (DKI Jakarta). Kalau mau melawannya, hendaknya dilakukan dengan cara-cara konstitusional, demokratis, sportif, dengan mengirim kandidatnya di pilgub DKI 2017.

"Kalau anda mau ancam Ahok, silakan pribadi. Tapi saya ini gubernur, kalaunggak suka dengan saya sebagai gubernur, silakan kirim calon melawan saya 15 Februari 2017. Itu baru namanya beradab!", katanya saat ditanya wartawan tentang ancaman dan unjuk rasa anarkis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun