Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyaksikan Penindasan terhadap Perempuan dari Mata Seorang Bocah

29 Mei 2016   00:46 Diperbarui: 31 Mei 2016   21:09 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DVD Osama (amazon.com)

Siapa pun Anda yang masih punya nurani, pasti akan merasa sangat tersentuh menyaksikan film sederhana namun sangat bernilai tinggi ini. Semua adegan berlangsung apa adanya, tanpa didramatisir sedikit pun,  tetapi mampu menyampaikan pesan-pesan tentang nilai kemanusiaan dan moral, terutama sekali empati dan simpatik yang sedalam-dalamnya terhadap derita perempuan-perempuan, termasuk anak-anak perempuannya, selama di bawah kekuasaan Taliban.

Bahkan sampai saat ini setelah Taliban tidak lagi berkuasa di Afghanistan, pengaruhnya masih tetap ada, yaitu menempatkan posisi perempuan sebagai obyek yang derajatnya jauh di bawah laki-laki.

Pengaruh itu bahkan sampai ke Pakistan, salah satu korbannya adalah remaja perempuan bernama  Malala Yousufza, yang saat berusia 15 tahun, pada 9 Oktober 2012 ditembak kepalanya oleh anggota pasukan Taliban, karena dia bersikukuh terus bersekolah dan mengkampanyekan pendidikan sekolah untuk anak-anak perempuan.

Beruntung bagi Malala, meskipun kepalanya ditembak dan menderita luka sangat parah jiwanya tertolong setelah menjalanji operasi dan perawatan selama beberapa bulan di  Rumah Sakit Queen Elizabeth di Kota Birmingham, Inggris.

Pada 12 Juli 2013, PBB menetapkan tanggal 12 Juli sebagai “Hari Malala”, dan ia menjadi duta hak bersekolah bagi anak-anak perempuan dan laki-laki di seluruh dunia.

Sedangkan di Pakistan sendiri saat ini ada rencana untuk diundangkan suatu undang-undang baru yang membolehkan suami melakukan “pukulan ringan” dan “kekerasan terbatas” terhadap istrinya yang dianggap melakukan beberapa pelanggaran, seperti menolak melakukan hubungan seks, tidak memakai jilbab, berbicara terlalu keras sehingga tetangga bisa mendengar, tidak mandi setelah berhubungan badan atau saat datang bulan.

Usulan pembuatan ketentuan baru tersebut diusulkan oleh Dewan Ideologi Islam (CII) di wilayah Negara Bagian Punjab, Pakistan, yang juga menyertai panduan tentang tata cara bagaimana memukul istri secara ringan tersebut (sumber).

Hal ini membuktikan bahwa radikalisme agama yang menempatkan perempuan hanya sebagai obyek dan derajatnya jauh di bawah laki-laki/suaminya masih sangat kuat di kawasan seperti Pakistan dan Afghanistan, di mana Taliban dan kelompok-kelompok  sejenisnya masih eksis sampai sekarang.

*****

Trailer film Osama dapat dilihat di bawah ini:


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun