Siapa pun Anda yang masih punya nurani, pasti akan merasa sangat tersentuh menyaksikan film sederhana namun sangat bernilai tinggi ini. Semua adegan berlangsung apa adanya, tanpa didramatisir sedikit pun, tetapi mampu menyampaikan pesan-pesan tentang nilai kemanusiaan dan moral, terutama sekali empati dan simpatik yang sedalam-dalamnya terhadap derita perempuan-perempuan, termasuk anak-anak perempuannya, selama di bawah kekuasaan Taliban.
Bahkan sampai saat ini setelah Taliban tidak lagi berkuasa di Afghanistan, pengaruhnya masih tetap ada, yaitu menempatkan posisi perempuan sebagai obyek yang derajatnya jauh di bawah laki-laki.
Pengaruh itu bahkan sampai ke Pakistan, salah satu korbannya adalah remaja perempuan bernama Malala Yousufza, yang saat berusia 15 tahun, pada 9 Oktober 2012 ditembak kepalanya oleh anggota pasukan Taliban, karena dia bersikukuh terus bersekolah dan mengkampanyekan pendidikan sekolah untuk anak-anak perempuan.
Beruntung bagi Malala, meskipun kepalanya ditembak dan menderita luka sangat parah jiwanya tertolong setelah menjalanji operasi dan perawatan selama beberapa bulan di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Kota Birmingham, Inggris.
Pada 12 Juli 2013, PBB menetapkan tanggal 12 Juli sebagai “Hari Malala”, dan ia menjadi duta hak bersekolah bagi anak-anak perempuan dan laki-laki di seluruh dunia.
Sedangkan di Pakistan sendiri saat ini ada rencana untuk diundangkan suatu undang-undang baru yang membolehkan suami melakukan “pukulan ringan” dan “kekerasan terbatas” terhadap istrinya yang dianggap melakukan beberapa pelanggaran, seperti menolak melakukan hubungan seks, tidak memakai jilbab, berbicara terlalu keras sehingga tetangga bisa mendengar, tidak mandi setelah berhubungan badan atau saat datang bulan.
Usulan pembuatan ketentuan baru tersebut diusulkan oleh Dewan Ideologi Islam (CII) di wilayah Negara Bagian Punjab, Pakistan, yang juga menyertai panduan tentang tata cara bagaimana memukul istri secara ringan tersebut (sumber).
Hal ini membuktikan bahwa radikalisme agama yang menempatkan perempuan hanya sebagai obyek dan derajatnya jauh di bawah laki-laki/suaminya masih sangat kuat di kawasan seperti Pakistan dan Afghanistan, di mana Taliban dan kelompok-kelompok sejenisnya masih eksis sampai sekarang.
*****
Trailer film Osama dapat dilihat di bawah ini: