Dari Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah, diperoleh informasi bahwa pelarangan sepeda motor di jalur Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin itu akan diberlakukan setelah penerapan Electronic Road Pricing (ERP). Sedangkan ERP sendiri akan mulai diterapkan pada 2017 di dua jalur antara lain Jalan Rasuna Said dan Jalan Sudirman - Jalan MH Thamrin.
Ahok melanjutkan penjelasannya tentang solusi bagi penggemudi sepeda motor, agar dapat tetap dapat menjangkau perkantoran atau gedung lainnya yang berada di kawasan tersebut, yaitu ia akan meminta kerjasama dengan pengelola gedung-gedung di kawasan itu agar menyediakan akses gedung melalui jalur belakang, supaya pengemudi Go-Jek dan pengemudi sepeda motor umum lainnya tetap bisa menjangkau gedung-gedung di sana.
Ahok mengatakan, lebih baik dia terus terang sejak sekarang tentang rencana program kerjanya itu, agar kelak para pengemudi Go-Jek (demikian juga dengan semua pengemudi sepeda motor lainnya), tidak merasa diperdayainya, agar jangan dituduh telah membohongi rakyat, supaya dipilih di pilkada DKI 2017.
"Saya bilang dulu sekarang, nanti kalau saya terpilih lagi, lalu saya batasi jalannya, saya dibilang bohongi Saudara. Saya enggak mau. Kalau enggak suka jalan protokol dibatasi, cari saja cagub yang mau kasih motor lewat sana," ujar Ahok.
Mendengar ucapan Ahok, pengemudi Go-Jek bukannya bertambah kecewa, mereka malah tertawa dan bertepuk tangan mendengar ucapan Ahok itu. Tidak terlihat, wajah keberatan dari mereka.
Saya pikir hal yang sama pun bisa diterima oleh sebagian para pengemudi sepeda motor lainnya. Mula-mula pasti akan terasa merepotkan, tetapi lama-kelamaan hal tersebut akan menjadi kebiasaan. Apalagi jika nanti Pemprov DKI Jakarta sudah semakin mampu menyediakan angkutan massal yang benar-benar nyaman, aman, dan bersih.
Di beberapa negara pada beberapa kota besarnya, seperti di Beijing dan Shanghai, Seoul, Singapura, Tokyo, sudah lama menerapkan sistem yang melarang sepeda motor melewati jalan-jalan protokol tertentu. Â
Sikap keterbukaan Ahok, dengan berterus terang mengenai program-program kerjanya yang akan dikerjakan selama ia menjadi Gubernur DKI Jakarta seperti tersebut di atas (yang berdampak pada penggusuran warga, pengemudi sepeda motor yang boleh tidak memasuki kawasan protokol tertentu di DKI, dan lain-lain) menunjukkan bahwa Ahok benar-benar bekerja demi kebaikan warga DKI Jakarta sendiri, tanpa memikirkan apakah dengan demikian akan berpengaruh negatif terhadap elektabilitasnya. Meskipun sebagian dari warga miskin itu belum menyadari akan hal ini, dikarenakan kurangnya wawasan atau terkena hasutan para politikus, dan para oportunis politik yang hanya memanfaatkan mereka demi kepentingan sesaat mereka masing-masing itu. *****
Artikel terkait:
Ahok Mengubah Mimpi Warga DKI Jakarta Menjadi Kenyataan