Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Ahmad Dhani Menyamakan Pimpinan Non-Muslim dengan LGBT dan Babi

30 Maret 2016   11:52 Diperbarui: 3 April 2016   15:55 98382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Twitter Ahmad Dhani"]

[/caption]

Jika dia mau bercermin, maka dia pasti melihat dia itu sendiri malah seperti seekor katak yang hendak menjadi lembu. Tidak punya kapastias sama sekali menjadi pimpinan, apalagi di DKI Jakarta, tapi tetap ngotot memaksa diri.

Ketika Ahmad Dhani mengejek NasDem dan hanura sebagai parpol penjilat Ahok, karena mereka mendukung Ahok, Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana menjawabnya dengan jawaban yang telak sekali: "Kita pun tidak mau menjadi partai sontoloyo karena mendukung calon yang rendah di kualitas dan jeblok pula di elektabilitas."

 

Ahmad Dhani juga menuding Ahok itu sebetulnya pura-pura independen saja, padahal di belakangnya diam-diam dibekingi oleh sedikitnya lima konglomerat Cina, dengan misi untuk menguasai Indonesia. Indonesia akan dibuat menjadi cabang dari RRC, katanya.

"Indonesia ini di titik krusial. Indonesia ini sangat genting. Ada asing yang berusaha ambil alih. Konglomerat itu ada kaitannya dengan asing. Kita khawatir, negara ini akan menjadi RRC cabang Indonesia. Nenek moyang kita ini sudah marah-marah. Kenapa Indonesia mau didikte orang asing?" kata dia.

Ini jelas hanya merupakan daur ulang dari fitnah SARA yang sama yang pernah dipakai untuk menyerang Jokowi di Pilpres 2014. Bedanya, kalau tempo hari untuk Jokowi dipakai sebutan ada “9 Naga konglomerat Cina yang menjadi beking Jokowi, untuk menguasai Indonesia” maka untuk Ahok didaur ulang menjadi “ada 4-5 konglomerat Cina yang membekingi Ahok, untuk menguasai Indonesia.

Padahal, sebenarnya, sepanjang itu tidak melanggar hukum, semua WNI berhak mendukung siapa saja calon pimpinannya, termasuk para konglonmerat.

Lucunya, fitnah Ahmad Dhani ini, dijadikan rujukan oleh beberapa  kompasianer anti-Ahok untuk membenarkan argumen-arguen mereka, di antaranya dia yang memakai nama samaran “Revaputra  Sugito.” 

Sama dengan ketika terjadinya kekonyolan yang teramat sangat, sehingga membikin banyak netizen sakit perut karena tertawa terguling-guling menyaksikan serius bin lebay-nya Ahmad Dhani dan putranya, Al Ghazali Kohler, saat merespon beredarnya meme yang mengedit foto asli Al Gahazli menjadi seolah-olah dia memegang selembar kertas putih dengan tulisan: “Saya Ahmad Dhani Saya Pilih Ahok.”

Siapa pun yang tak asing dengan kebiasaan para netizen yang suka iseng-iseng mengotak-ataik gambar-gambar asli  menjadi berbeda dengan yang sebenarnya dengan nuansa kocak terkait suatu peristiwa aktual tertentu, yang disebut meme itu, begitu melihat meme Al Ghazali dengan tulisan mendukung Ahok itu, pasti spontan tahu bahwa itu hanyalah sebuah meme iseng kerjaan netizen, seperti apa yang pernah terjadi sangat ramai terjadi pada Haji Lulung dengan berbagai meme lucu bertaggar “#SaveHajiLulung” itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun