Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Jumat Agung dan Paskah

26 Maret 2016   21:10 Diperbarui: 27 Maret 2016   17:06 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kepergian Yudas Iskariot, Yesus melanjutkan ritual perjamuan terakhir Paskah itu. Dia mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata, "Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu."

Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan BapaKu.”

Ritual perjamuan Paskah ini merupakan simbol penerimaan seutuhnya umat Kristen terhadap penebusan dosa Yesus Kristus, dengan melakukan semua pesan dan perintah yang pernah diucapkanNya, dengan berintikan kasih terhadap sesama manusia, tanpa melihat dari golongan mana dia berada.

Ritual makan roti tak beragi dan diikuti dengan minum anggur tersebut sampai sekarang menjadi ritual wajib di setiap kebaktian agama Katolik, baik di gereja, maupun di luar gereja. Sedangkan di Kristen Protestan hanya dilakukan pada saat perayaan hari-hari besar tertentu.

Perjamuan Paskah terakhir Yesus dengan dua belas muridNya itu juga sangat terkenal dengan lukisan dari abad pertengahan, yang dilukis oleh pelukis terbesar dunia sepanjang masa asal  Italia, Leonardo da Vinci, dengan lukisan yang dinamakan: “Il Cenacolo”, atau dalam bahasa Inggris disebut: “The Last Supper”, atau lukisan “Perjamuan Terakhir,” dalam bahasa Indonesia.

Lukisan ini dilukis Leonardo Da Vinci di tembok Gereja Santa Maria delle Grazie, Milan, Italia, dari tahun 1494-1499. Lukisan itu masih ada sampai sekarang, dan merupakan salah satu obyek wisata paling terkenal di Italia.

[caption caption="Lukisan ini dilukis Leonardo Da Vinci di tembok Gereja Santa Maria delle Grazie, Milan, Italia, dari tahun 1494-1499. Lukisan itu masih ada sampai sekarang, dan merupakan salah satu obyek wisata paling terkenal di Italia. Sumber gambar: tripadvisor.ie)"]

[/caption]

Keempat, Injil tidak menulis detail dari ritual Perjamuan Paskah terakhir itu. Sedangkan Da Vinci mengilustrasikan perjamuan terakhir Paskah itu dengan menggambarkan Yesus sedang duduk di atas bangku bersama dua belas muridNya dengan sebuah meja makan panjang di hadapan mereka. 

Sedangkan menurut penelitian arkeolog yang  meneliti naskah serta karya seni yang mendeskripsikan masa awal Kristiani, yaitu arkeolog Generoso Urciuoli dari Petrie Center di Italia dan pakar sejarah Mesir Marta Berogno dari Museum Turin, mengatakan sesuai dengan tradisi di masa kehidupan orang Yahudi pada masa itu, perjamuan Paskah seperti yang dilakukan Yesus bersama para muridNya itu, dilakukan di sebuah meja berkaki pendek, sedangkan orang-orangnya duduk lesehan di lantai.

Yesus Ditangkap di Taman Getsemani

Seusai perjamuan Paskah, Yesus dan 11 murid-Nya ke Bukit Zaitun. Di sini, Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun