Saya tersenyum membaca penjelasan Yuyuk ini, kok terkesan amatiran, bahkan konyol, ya? Cara kerja 3 petugas KPK ini. Katanya, sedang melakukan tugas tertutup (rahasia), tetapi kok bisa 3 anggota yang sama, selama tiga hari berturut-turut, mondar-mandir di lokasi yang sama. Tak usah polisi, orang awam pun bisa langsung curiga jika melihat ada orang-orang yang sama, mobil yang sama, selama beberapa hari, terus-menerus mondar-mandir di lokasi yang sama.
Tidak heran, mereka pun mengundang curiga polisi, lalu diamankan polisi, dan terkuaklah tugas rahasia mereka itu ke publik.
Jangan-jangan 3 anggota Deputi Bagian Pengumpulan Informasi itu terkena sindrom “intel Melayu”, nih?
Karena tugas ketiganya bersifat tertutup, maka Yuyuk bilang, dia tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai informasi apa yang sedang dikumpulkan oleh ketiganya.
"Kami anggap ini sudah selesai, karena sudah dibebaskan. Tapi kegiatan (pengumpulan informasi) akan tetap berlangsung," kata Yuyuk.
Pertanyaannya adalah jika kegiatan pengumpulan informasi yang seharusnya diam-diam (rahasia) itu sudah terbongkar seperti ini, masih efektifkan jika kegiatan rahasia itu tetap diteruskan di lokasi yang sama?
Jika ada pihak yang ditarget dalam tugas itu, bukankah dengan sendirinya dia akan menghilangkan jejak-jejaknya?
Supaya jelas beritanya, saya pun membaca berita terkait di Kompas.com itu, yaitu dari link berita sebelumnya, yang berjudul “Polisi Sempat Tahan 3 Anggota KPK di Mangga Dua”, ditayangkan pukul 19:16 WIB.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Utara Kombes (Pol) Daniel Bolly Tifaona mengatakan bahwa anak buahnya mengamankan tiga anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (22/2/2016).
"Kami mengamankan. Tapi bukan menangkap loh ya. Tolong ini diluruskan," ujar Bolly saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.