Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Analisa Kasus Dugaan Pemukulan Masinton Pasaribu terhadap Dita Aditia

1 Februari 2016   17:12 Diperbarui: 2 Februari 2016   09:31 3030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia bilang, Dita menelepon Abraham, minta dijemput, karena dia sedang mabok berat sehingga tidak bisa menyetir mobilnya sendiri. Pertanyaannya, seandainya, jika memang benar Dita sedang mabok berat ketika itu, apakah dari sekian banyak temannya yang sedang hang-out  bersama Dita itu, tidak ada satu pun yang mau menolong Dita, mengantarnya pulang? Kok sampai Dita menelepon Abraham untuk keperluan itu, padahal dia tidak tahu Abraham saat itu sedang berada di mana.

Kejanggalan kedua, jika memang Dita hanya mabok, kemudian tanpa sengaja tangan Abraham memukul wajahnya sampai lebam sedemikian parah, kenapa Masinton sama sekali tidak berinisiatif untuk mengantar Dita ke rumah sakit untuk mengobatinya?

Kejanggalan ketiga, apakah mungkin polisi-polisi piket di Polsek Jatinegara, yang sempat menerima laporan Dita di Jumat dini hari itu, tidak tahu kalau Dita sedang mabok berat? Sebab, dalam penjelasannya kepada wartawan, pihak Polsek tidak mengatakan Dita saat itu sedang mabok. Mereka malah membantu Dita, mengantarnya ke RSUD Budi Asih, untuk divisum

Pihak Polsek Jatinegara telah mengonfirmasikan, Jumat dini hari (22/1), benar Dita sempat datang ke sana untuk melaporkan bahwa dirinya baru saja dipukul orang. Oleh pihak Polsek, Dita diminta dan diantar untuk melakukan visum et repertum ke RSUD Budi Asih. Tapi, karena melihat kondisi Dita yang sudah sangat kelelahan itu,  dia diminta pulang saja dulu untuk istirahat. Besok, baru kembali untuk  dibuat BAP-nya. Tetapi, ternyata, Dita tidak kembali lagi ke sana, tetapi kemudian langsung ke Bareskrim Polri untuk melapor penganiayaan yang dialaminya itu.

"Kita suruh pulang, besok datang lagi lapor untuk buat BAP. Tapi dianya lapornya langsung ke Bareskrim," kata petugas polisi di Polsek Tatinegara itu, Minggu, 31/1/2016 (detik.com).

Jika benar, Dita sedang mabok berat saat itu, apakah mungkin tidak ada satu pun polisi yang sedang piket di sana ketika itu yang tahu Dita mabok? Saat mengantar Dita ke rumah sakit untuk divisum itu, masakan polisinya tidak tahu kalau Dita sedang mabok berat?

 

Dari bentuk lebam membiru di bagian mata dan wajah Dita itu, dokter ahli akan dengan mudah mengetahui lebam itu dikarenakan apa, apakah bisa bentuk lebam seperti itu berasal dari tepisan tangan bercincin batu akik sebagaimana pengakuan Masinton, ataukah merupakan akibat dari suatu pukulan (tonjokan). Dokter bahkanbisa tahu berapa kali pukulan yang dialami Dita.  Kalau hanya akibat dari tepisan tangan tak disengaja, apa mungkin sampai lebih dari sekali.

Apalagi, tidak lama setelah kejadian, Dita sudah melakukan visum untuk luka lebam di bagian wajahnya itu. Saat itu tentu lebam membiru sampai mata kanan seperti berdarah yang dialami oleh Dita jauh lebih parah daripada yang terlihat sekarang, 9-10 hari kemudian. Dari hasil visum itu pasti dokter akan dengan mudah mengetahui apa sebetulnya penyebab lebam-lebam di mata dan wajah Dita tersebut.

 

Jika diperlukan, dapat diminta pula keterangan dari ibunya Dita. Sebab menurut Wibi, Ibu Dita sempat meneleponnya, memberitahukannya, benar, Mansinton telah memukul putrinya itu. Katanya, Ibu Dita bahkan sempat bertemu dengan Masinton yang datang membezuk Dita di rumah sakit bersama Abraham. Lalu, memawarkan semua biaya pengobatan akan ditanggungnya asalkan Dita tidak lagi memperpanjang kasus itu, dengan melaporkan ke polisi. *****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun