Lebih baik, pemerintah pusatkan dulu perbaikan-perbaikan sistem pengangkutan dan pembongkaran muatan di pelabuhan-pelabuhan di daerah-daerah kecil (terpencil) itu, karena selama ini sistemnya masih belum baik, sehingga mengakibatkan terlalu lamanya waktu pembongkaran muatan dari atas kapal.
Bayangkan saja, seperti di pelabuhan Bintuni, Papua Barat, untuk satu kapal barang berukuran kecil saja yang masuk dari Surabaya, sampai dengan selesainya pembongkaran, bisa memakan waktu sampai satu bulan penuh! (baca artikel saya: “Dweling Time” di Bintuni, Jokowi Bisa Pingsan”).
Tanpa ada perbaikan sistem pembongkaran barang sampai pengiriman ke gudang pemilik barang di kota tujuan seperti tiu, maka imbasnya pun akan dirasakan kapal barang milik Pelni yang melayani Tol Laut tersebut.
Tentu saja hal tersebut mengakibatkan adanya biaya tinggi (high cost) yang ujung-ujungnya membuat harga barang menjadi jauh lebih mahal daripada di Jawa.
Masih banyak sekali yang harus diperbaiki dalam pengangkutan barang ke pelabuhan-pelabuhan di daerah-daerah kecil/terpencil di kawasan Indonesia timur itu, termasuk sistem pada Tol Laut. *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H