Reaksi dari kalangan DPRD DKI ketika itu, diwakili oleh M Taufik, seperti diduga, dia balik mengecam Ahok, katanya, masa cuma begitu saja mau pecat orang. Tetapi, ternyata bukan itu saja yang membuat Ahok memecat Sotar.
Selain itu, Ahok menilai Sotar ikut bertanggungjawab atas adanya PNS DKI yang memungut uang secara liar (pungli) pada parkir di basement DPRD.
"Ya bisa memang gara-gara laporan BPK kemarin, bisa urusan KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara), bisa urusan parkiran, macam-macam," kata Ahok saat itu (Metrotvnews.com).
Sama "Kejam" dengan Ahok
Tentu, meskipun tergolong pimpinan yang langka, bukan hanya Ahok saja yang yang mempunyai gaya kepimpinan yang begitu “kejam” kepada anak buahnya yang korup dan berkinerja buruk. Cuma belum tereksposkan saja.
Salah satunya dari pimpinan seperti Ahok khususnya dalam hal “kekejaman” terhadap anak buahnya yang berkinerja buruk, biasa mengabaikan peraturan, apalagi yang korup, adalah Andy Flores Noya, atau biasa dikenal dengan nama Andy Noya saja. Ya, itu dia pembawa acara (host) salah satu acara paling populer di Metro TV: Kick Andy!
“Kekejaman” Andy Noya itu baru terungkap setelah beredarnya buku biografinya yang saat ini menjadi salah satu buku best seller di Indonesia, berjudul: “Sebuah Biografi: Andy Noya, Kisah Hidupku”. Buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas pada Juli 2015, dan merupakan hasil kolaborasi Andy Noya dan Robert Adhi Ksp. itu belum genap satu bulan saja sudah mengalami tiga kali cetak ulang.
Di buku itu antara lain terungkap bagaimana gaya kepimpinan Andy Noya selama memimpin koran Media Indonesia, kemudian yang terlama di Metro TV milik Surya Paloh. Di situ tergambar dengan jelas, betapa Andy Noya selama memimpin Metro TV itu sangat luar biasa tegasnya dalam menerapkan peraturan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disiplin tingkat tinggi juga diterapkan, dan tidak ada toleransi dan tidak ada kompromi bagi pelanggarnya, mulai dari anak buah level rendah sampai yang tertinggi di Metro TV. Bahkan demi menegakkan aturan itu, Andy Noya tak segan-segan berhadapan langsung, muka dengan muka, dengan the big boss-nya sendiri yang sekaligus pemilik Metro TV: Surya Paloh.
Dari urusan yang bagi orang lain sepele, seperti urusan seragam karyawan Metro TV sampai dengan urusan paling serius, seperti masalah suap dan korupsi uang perusahaan, Andy Noya ternyata memang sangat “kejam” terhadap para anak buahnya yang melakukan pelanggaran itu.
Misalnya, untuk urusan “sepele” seragam karyawan Metro TV. Ketika peraturan tentang wajib seragam Metro TV bagi semua karyawan Metro TV, kecuali untuk level manajer, diterapkan. Sebenarnya ada saja karyawan Metro TV yang tidak menyukainya, mereka merasa “malu” karena harus mengenakan seragam itu ke mana-mana ketika sedang bertugas. “Seperti anak sekolah saja”, komentar mereka. Tetap seragam itu tetap saja dikenakan, dan sekarang sudah menjadi sesuatu yang lazim di Metro TV.
Ketika peraturan itu baru diterapkan, Andy bercerita di bukunya itu, ada seorang karyawan yang suka membandel. Beberapakali dia kepergok Andy, tidak mengenakan seragam itu. Ketika ditegur Andy, ada saja alasannya. Sampai suatu ketika kesabaran Andy pun habis. Saat di dalam suatu rapat, karyawan itu lagi-lagi tidak mengenakan seragam, saat itu juga Andy mengatakan kepadanya untuk keluar dari ruangan itu, dan mengemasi semua barang-barangnya. “Sekarang juga, kamu saya pecat!” seru Andy kepadanya.