Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Ada "Devil's Advocate" di Kasus Pembunuhan Engeline?

4 Juli 2015   11:14 Diperbarui: 4 Juli 2015   11:14 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul film itu juga adalah “The Devil’s Advocat” (1997).

**

Film ini menceritakan tentang seorang pengacara muda bernama Kevin Lomax (Keanu Reeves) yang sangat piawai di Gainsville-Alachua Country, Amerika Serikat. Semua perkara kejahatan yang ditangani selalu dimenangkan, tidak pernah kalah satu kali pun, termasuk dalam membela kasus-kasus yang jelas-jelas dia tahu kliennya itu bersalah. Misalnya, ketika membela perkara seorang guru yang melakukan pelecehan seks terhadap muridnya. Lomax tahu kliennya itu bersalah, karena dia menyaksikan sendiri tabiat guru bejat itu, tetapi demi karier pengacaranya dia tetap membela mati-matian guru itu, sampai berhasil memenangkan perkara itu. Guru itu bebas.

Kemudian ada sebuah firma hukum besar di New York milik John Milton (Al Pacino) yang tertarik dengan kehebatan Lomax, dan mengundangnya untuk bergabung. Firma besar di kota sebesar megapolitan New York adalah sebuah jaminan karier hukum maha hebat bagi Lomax. Dia pun menerimanya, dan memboyong istrinya, Mary Ann (Charlize Theron) untuk pindah ke sana, meskipun sebelumnya ibunya, seorang Kristen yang saleh melarangnya. Karena bagi ibunya kota sebesarnya New York adalah representasi dari Babilonia yang dikisahkan di Alkitab. Penuh dengan godaan duniawi untuk memperoleh kenikmatan yang semu.

Di New York, bergabung bersama John Milton, impian Kevin Lomax sebagaimana impian kebanyakan pengacara, yakni ketenaran dan kekayaan yang luar biasa benar-benar terwujud sekaligus menjadikannya sebagai seorang “devil’s advocate” dalam arti kiasan, maupun dalam arti yang sebenarnya. Karena ternyata ia memang benar-benar mengabdi kepada iblis.

Semua kasus besar yang ditanganinya selalu dimenangkan, sampai pada kasus pembunuhan besar yang melibatkan seorang tokoh berpengaruh di New York sebagai pelaku utamanya. Tokoh itu dituduh telah menghabisi seluruh keluarganya sendiri dengan sadis. Saat menangani kasus pembunuhan tersebut, Lomax menjadi tahu bahwa memang benar kliennya itu pelakunya. Tetapi lagi-lagi karena egoisme dan arogansinya yang mengutamakan karier pengacaranya, di pengadilan, Kevin Lomax tetap membela kliennya itu dengan mengerahkan semua kemampuan ilmu  hukumnya sampai berhasil membebaskan tokoh penjahat keji pembantai seluruh keluarganya itu.

Sebelumnya, melalui kejadian-kejadian mistik yang menyeramkan yang dialami istrinya di apartemen mewah mereka, Lomax sudah diperingatkan untuk berhenti menjadi pengacara yang membela para penjahat itu, tetapi arogansi, egoisme dan godaan uang dan ketenarannya membuatnya mengabaikan semua permohonan dari istinya itu. Termasuk mengabaikan istrinya yang semakin kesepian dan semakin sering mengalami kejadian-kejadian mistik menyeramkan itu. Sampai puncaknya ketika setelah memenangkan kasus besar itu Lomax mulai merasakan sendiri kejadian-kejadian mistik yang mengerikan itu. 

Lomax mulai sadar bahwa ia ternyata selama ini benar-benar telah mengabdi kepada iblis dalam arti sebenarnya. Bahwa pemilik firma hukum itu, John Milton ternyata adalah iblis yang menyaru sebagai manusia di dunia. Ia membentuk firma hukum itu untuk menghimpun para pengacara hebat seperti Lomax agar bisa membela para pengikutnya di dunia, yaitu para pelaku kejahatan itu. Yang lebih mengejutkan Lomax adalah ternyata John Milton adalah ayahnya sendiri, yang ingin Lomax menjadi putra mahkotanya membangun kerajaan iblis di dunia.

Kevin Lomax pun berusaha untuk melepaskan dirinya dari jerat iblis itu dan membebaskan istrinya yang juga sudah dikuasai oleh kuasa kegelapan itu.

Para “pengacara iblis” ini mempunyai salah satu ciri khas utama, yakni sangat arogan. Karena merasa dengan ilmu hukum yang sedemikian hebat yang mereka miliki itu, mereka bisa membuat yang salah menjadi benar, dan yang benar menjadi salah. Semakin jahat seseorang yang bisa mereka bebaskan akan menjadi mereka menjadi semakin bangga dan sombong.

Oleh karena itulah dalam dialog film The Devil’s Advocate itu, beberapa kali terdengar ucapan John Milton yang sebenarnya penjelmaan dari Lucifer: “Venity, definitely my favorite sin!”, “Kesombongan/takabur adalah dosa favoritku!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun