"Yang saya katakan jujur. Silakan saja kalau mau dipermasalahkan mengenai pernyataan itu. Lagian mana mau sih orang yang sudah berbohong itu mau muncul terus di depan publik," ujar Sutan kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (18/8/2011).
Lucu sekali, politikus satu ini.
Bagaimana bisa, dia sendiri yang bilang melihat bobot Nazaruddin yang kurus dan turun 18 kilogram, kok bisa, bilang kalau tidak percaya tanya saja kepada Nazaruddin. Maksudnya, tanya bagaimana, ya?
Seandainya waktu itu dia melihat Nazaruddin kurus, apakah dia tidak bisa memperkirakan bagaimana tampilan seseorang yang turun bobotnya sampai 18 kilogram? Apalagi dalam tempo yang sedemikian singkatnya.
Sutan mengatakan, Lagian mana mau sih orang yang sudah berbohong itu mau muncul terus di depan publik?"
Jawabnya, tidak usah cari di mana-mana, karena kita punya sangat banyak orang seperti itu. Tepatnya, ; politikus dan pejabat negara yang seperti ini. Sudah berbohong, tetapi tidak punya malu untuk tetap terus tampil di depan umum bak orang tidak bersalah, untuk menyampaikan kebohongan demi kebohongan baru lagi. Bahkan kebiasaan berbohong ini seolah-olah sudah menjadi karakteristik kebanggan bagi mereka.
Jangankan “cuma” berbohong, sudah korupsi pun tetap bisa tampil seperti pahlawan, kok. Pakai senyum dan tawa segala, kok. Hukumannya cuma 2-4 tahun saja, kok.
Jadi, jawaban atas pernyataan Sutan itu: “Mana mau sih orang yang sudah berbohong itu mau muncul terus di depan publik?” Adalah: Ada. Banyak. Contohnya, ya, dia sendiri ini!
Kecuali, kalau Sutan ini memang tidak bisa membedakan antara orang yang bobot badannya turun sedikit dengan yang mendadak turun 18 kilogram. Dia tidak bisa memperkirakan seberapa banyak, beratnya 18 kilogram itu bagi bobot seorang manusia. Tapi, apakah mungkin dia sebodoh itu? Mengingat dia adalah seorang politikus dari sebuah partai terbesar, seorang pejabat tinggi negara, seorang aggota DPR?
Tentang kenyataan bahwa Nazaruddin ternyata tiada tampak pernah kurus drastis, Sutan menyampaikan teorinya bahwa bisa saja terjadi, sekarang ini Nazaruddin sudah naik bobotnya kembali dibandingkan ketika mereka menemuinya di Singapura pada 3 Juni 2011 lalu. Hal yang sama juga disampaikan Anas Urbaningrum, yang membela pernyataan Sutan itu.
Kata, dia Tim Komunikasi Partai Demokrat yang sempat merilis informasi bahwa bobot Nazaruddin turun 18 kilogram itu, tidak berbohong. Kalau sekarang kelihatan Nazaruddin malah lebih gemuk, itu bisa saja terjadi. “Kan, sudah lewat beberapa bulan?” katanya. (faktanya, tidak benar sampai beberapa bulan).