Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Nurdin Halid cs akan Menggunakan Strategi "Bumi Hangus" ?

16 Maret 2011   18:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan segera, pernyataan NH ini pun terpatahkan oleh pernyataan Presiden FIFA sendiri. Dalam acara konferensi pers di Gedung Parlemen Timor Leste, dan tanya-jawab dengan Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepak Bola Nasional, di Dili, Timor Leste, Selasa, 15/03/2011, Blatter mengatakan bahwa yang bertemu dengan dia pada tanggal 8 Maret lalu itu antara lain adalah Duta Besar RI. Dengan menyebut jabatan, bukan (hanya nama), berarti dia mengakui Djoko bertemu dengannya dalam kapasitasnya sebagai Duta Besar RI. Bukan, dan tidak mungkin pula, dengan Djoko dalam posisinya sebagai pribadi.

Blatter dikutip antara lain dalam salah satu pernyataannya: "Sangat jelas bahwa kami pun telah bertemu di Zurich bersama dengan Sekretaris Jenderal serta Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi Thierry Regenass juga hadir di sini. Kami telah bertemu perwakilan PSSI, Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Ibu Rita Subowo, sebagai kolega saya di IOC yang juga Ketua KONI ... " (Kompas.com, 16/03/2011).

Dalam kesempatan bertatapmuka langsung dengan Presiden FIFA yang difasilitasi oleh Federasi Sepakbola Timor Leste, Selasa, 15 Maret kemarin, anggota Koalisi Independen, Effendi Gazali sempat bertanya tentang pasal kriminal di Statuta PSSI yang selama ini menjadi bahan polemik.

Blatter mempersilakan Thierry Regenass, Director Member Association and Deveopment FIFA, untuk menjawabnya. Penjelasan Regenass sebagai berikut (Kompas.com):

"Kami menaruh perhatian pada Statuta PSSI yang disahkan oleh FIFA, dan itu sangat jelas. Maksudnya jelas adalah seseorang yang pernah dinyatakan bersalah tidak bisa dicalonkan."

"Kami tidak berbicara menyangkut individu di sini, tetapi secara rasa dan secara logika dari statuta tersebut sangat jelas. ..."

Menyangkut lingkup waktu dinyatakan bersalah apakah sebelum kongres, atau pada saat kongres, atau selamanya, Regenass menegaskan, "Kapan pun!"

Blatter kemudian menambahkan: " ... Ini adalah sikap kami dan tidak ada diskusi menyangkut hal itu karena bola sekarang dimainkan oleh PSSI sendiri."

Seharusnya berita ini sudah membuat NH tak berkutik lagi.

Tapi sungguh ajaib luar biasa. Benar-benar harus masuk MURI. Bahkan mungkin layak masuk guiness world record . Sudah tidak masuk nalar manusia normal lagi: NH dengan percaya diri membantah kebenaran berita yang dilaporkan sejumlah media nasional itu! Seolah-olah dia mau mengatakan semua wartawan yang melaporkan acara itu secara bersama-sama telah melakukan pembohongan publik. Memojokkan dirinya dengan berita bohong.

NH mengatakan, meskipun dia sendiri tak hadir di acara itu, karena sedang berada di Eropa, dia punya perwakilan yang sangat bisa dipercaya, yang hadir juga di acara itu, dan mendengarkan langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun