Kontribusi Forum KTT G20 dalam Arsitektur Kesehatan Global

Pertama, komitmen untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global dimana membutuhkan mobilisasi sumber daya kesehatan dan keuangan yang esensial atau melakukan pencegahan atau Preventaion, Preparedness and Response (PPR). Kedua, melakukan harmonisasi standar protokol kesehatan global yang dinilai penting untuk mendorong mobilitas masyarakat di seluruh dunia untuk kembali menggerakkan ekonomi. Terakhir, penguatan arsitektur dengan mendorong serta memperluas pusat manufaktur global yang akan mencakup vaksin, terapi, diagnostik ke negara-negara berkembang.

Setelah memperhatikan data serta informasi yang sudah ada, dapat kita simpulkan bahwa kesehatan memang jarang diperhatikan sehingga munculnya berbagai macam isu yang merupakan dampak dari kurangnya kesehatan. Karena itu Indonesia dalam G20 ini juga memprioritaskan arsitektur kesehatan global yang bertujuan untuk mendorong penguatan ketahanan kesehatan dunia serta membantu mewujudkan sistem kesehatan global lebih inklusif, berkeadilan, dan responsif terhadap krisis. 

Arsitektur kesehatan global ini akan didorong dengan tiga prioritas yang bertujuan untuk membangun dunia yang lebih tahan dan berkelanjutan dalam menghadapi pandemi maupun masalah mendatang lainnya di masa depan.

Upaya dan kegiatan yang sedang dalam proses ini membutuhkan kesabaran dan waktu yang panjang. Namun, seiring berjalannya proses upaya ini dibutuhkannya dukungan dari para negara-negara maupun anggota G20 karena dengan adanya bantuan serta dukungan dari para negara-negara maka tujuan dari proses ini dapat menghasilkan hasil yang maksimal. 

Tidak hanya para petinggi negara, namun para masyarakat dunia juga harus mengambil bagian dalam mendorong arsitek kesehatan global dengan membangun ketahanan sistem kesehatan global, saat ini Indonesia dibantu oleh tim World Bank dan tim dari World Health Organization (WHO) untuk menyusun serta membangun mekanisme Global Health Fund. 

Selain itu, Indonesia juga perlu bekerja sama dengan negara maju termasuk perusahaan internasional berskala besar untuk mendapatkan akses pendanaan untuk vaksin, obat-obatan dan lainnya saat terjadi krisis kesehatan.