Aku kembali ke dalam rumah, dan memilih salah satu dari ruangan yang ada untuk dijadikan kamar tidurku. Aku mulai merapihkan semua barangku sampai semuanya keluar dari kardus. Namun karena lelahnya aku tertidur diatas kasur yang bahkan aku belum berikan sprei.
      Tanpa sadar aku bermimpi, melihat pola-pola yang aku belum kenali, aku merasa tidak asing tetapi tidak tahu apa arti pola-pola tersebut rasanya seperti pernah aku lihat disuatu tempat tetapi aku tidak ingat dimana dan kapan.
KEESOKANNYA...
      Aku bersiap ke sekolah untuk pertama kalinya. Memasuki gerbang sekolah, entah mengapa aku merasakan perasaan yang tidak enak, tetapi aku melawan perasaan tersebut aku berpikir mungkin karena ini hari pertama ku di sekolah ini. Memang sekolah di desa, di kota Red yang kecil dan jauh dari ibukota ini, tidak sebagus sekolah di ibukota.
      Bangunannya sudah tua, tampak agak tidak terawat. Bangku sekolahnya juga sudah tua, papan tulisnya masih menggunakan kapur, di dalam kelas masih terdengar suara ayam, jangkrik dan hewan-hewan ciri khas di desa. Rasanya aneh sekaligus menyenangkan, rasanya asri tetapi juga sepi jauh dari hingar bingar kota
      Tak lama, seorang Bapak memanggil namaku, "Mira, kemari nak, perkenalkan nama Bapak Santoso, wali kelasmu", katanya.
"Selamat pagi Pak, saya Mira, saya pindahan dari kota", sahutku.
"Mari, kita ke kelas." ajak Pak Guru Santoso. Aku mengangguk
"Selamat pagi anak-anak, kita kedatangan teman baru bernama Mira, tolong temani Mira dengan baik ya anak-anak." Ucap Pak Guru Santoso
"Baik Pak Guru."
      Aku duduk di bangku kosong yang letaknya kedua dari belakang. Beberapa jam berlalu, dan  tanpa kusadari jam sudah menunjukan pukul 2 siang, saatnya pulang untuk ke rumah. Saat aku sedang merapihkan buku dan memasukannya kedalam tas, aku dihampiri 3 orang teman, Mereka adalah Boy, Lexi, dan Lusi. Lexi dan Lusi adalah saudara kembar.