Mohon tunggu...
luthfanhamdani
luthfanhamdani Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

basket

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia, Masyarakat, Alam, dan Ilmu Pengetahuan

6 April 2020   14:12 Diperbarui: 6 April 2020   14:19 2673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berikut beberapa pengertian tentang kosmonogi:

Teori tentang asal mula alam semesta. dapat diungkapkan dalam bentuk mitos, spekulasi dan ilmu pengetahuan.
Penelitian sistematis tentang asal-usul alam semesta.
Cabang-cabang astronomi yang mencari tahu asal-usul dan perkembangan benda-benda langit beserta sistem-sistemnya.
Istilah ini mengacu pada uraian, kisah, laporan tentang asal dunia, dan berlaku sama untuk uraian-uraian spekulatif para astronom modern, dan laporan mitis yang kurang canggih (Loren Bagus, 2000:498).
Sedangkan kosmologi adalah ilmu tentang alam semesta sebagai sistem yang rasional dan teratur. Sering juga digunakan untuk menunjuk cabang ilmu pengetahuan khususnya astronomi. Ilmu yang memandang alam semesta sebagai suatu keseluruhan yang integral. Sedangkan secara tradisional, kosmologi dianggap sebagai cabang metafisika yang bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai asal dan susunan alam raya, penciptaan dan kekekalannya, mekanisme waktu, ruang dan kualitas (Loren Bagus: 2000:499).
Menurut Al-Syaibani (1979:58), yang dimaksud alam jagat atau natural ialah apapun selain dari Allah SWT. Cakrawala, langit, bumi, bintang, gunung, lembah, daratan, tumbuhan, binatang, insan, dan sebagainya. sebagian ulama membagi alam ini menjadi empat yaitu roh, benda, waktu, dan tempat.
Imam Al-Ghazali membagi alam ini menjadi dua bagian, alam syahadah, alam yang disaksikan dan alam ghaib. Alam Syahadah adalah alam benda, berkembang dan berubah-ubah. Alam gahib menurut Al-Ghazali dibagi dua, yaitu alam al-Jabarut yaitu alam pertengahan antara benda dan roh. Kedua, alam malakut yaitu alam ma'ani atau pengertian.
Alam semesta ini diciptakan oleh Allah untuk kepentingan manusia agar manusia dapat menjalankan fungsi dan kedudukannyadi muka bumi sebagaimana terdapat dalam surat al-Mulk ayat 15 dan surat lukman ayat 20 yang artinya:
"Dia yang menjadikan bumi bagimu dengan mudah kamu jalani, sebab itu perjalanan kamu pada beberapa penjurunya dan makanlah rezeki Allah dan kepada-NYA tempat kembali." (Q.S. al-Mulk: 15)
"tidaklah kamu lihat, bahwa Allah telah memudahkan untukmu apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi dan ia telah sempurnakan atas kamu nikmat-nikmat-NYA baik yang lahir maupun yang batin." (Q.S. Lukman: 20).
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan alam adalah bumi. Bumi adalah suatu wahana yang ditempati oleh banyak manusia. Namun bumi masih terlalu kecil dibandingkan matahari, sebuah bola gas pijar raksasa, lebih dari 1.250.000 kali ukuran bumi dan bermasa 100.000 kali lebih besar. Bumu yang tak berdaya terhambat oleh gravitasi dan terseret matahari mengelilingi pusat Galaksi lebih dari 200 juta tahun untuk sekali edar penuh. Ukuran diameter bumi (12500 km) baru diketahui pada abad ke-3 (oleh Eratosthenes), jarak ke bulan (384.400km) abad ke-16 (Tycho Brahe, 1588), jarak ke matahari (sekitar 150 juta km) abad ke-17 (Cassini, 1672), jarak bintang 61 Cygni abad ke- 19, jarak ke pusat galaksi abad ke-20 (Shapley, 1918), jarak ke Galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang (1965).
Selanjutnya mengenai asal mula alam semesta dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an sebagaimana terdapat dalam surat Al an'am ayat 101 yang artinya:
"Dia pencipta langit dan bumi, bagaimana dia mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri, dia menciptakan segala sesuat, dan dia mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-An'am:101).
Keterangan yang diberikan Al-Qur'an ini sesuain dengan pengetahuan ilmu masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap mata dalam pemikiran manusia.peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang",  membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahan lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuan modern menyutujui bahwa Big Bang merupakan salah satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Dari ayat tadi dapat diketahui bahwa bumi dan langit serta semesta raya itu diciptakan dengan secara tidak kebetulan atau tidak muncul secara kebetulan.
Alam semesta ini mengembang. Dalam Al-Qur'an yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
"dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya." (QS. Adz Dzaariyat: 47).
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggnakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronomi Amerika, menemukan bahwa bintang -bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Segala alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti alam semesta itu terus menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun tahun berukutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al-Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya.
Ilmu dalam bahasa inggris disebut science berasal dari bahasa latin scientia (pengetahuan). Sinonim daalm bahasa yunani adalah episteme. Pengetahuan dalam bahasa inggris disebut knowladge (Loren Bagus, 2000:803).
Ilmu dalam pandangan para ahli mempunyai pengertian sebagai berikut:
Ralph ross dan Ernest Van Den Hagg dalam bukunya The fabric of society menulis sience is empirical, rational, general and cumulative and it is all four out once" (ilmupengetahuan adalah sesuatu yang empiris, rasional, umum, dan kumulatif, dan keempat -empatnya serempak).
Ashly mountagu dalam bukunya the cultured man menyebutkan bahwa "science is a systematized knowladge services from observation, study, and Experimentatiaon carried on order to determaine the nature or principles of what being studied" ( ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengalaman, studi dan pengalaman, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang sesuatu yang sedang dipelajari.
Dari beberapa definisi di atas, ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu:
Objek ilmu pengetahuan adalah empiris, yaitu fakta-fakta empiris yang dapat dialami langsung oleh manusia dengan mempergunakan panca indranya. Seperti saat manusia menggunaka mata sebagai alat untuk melihat alam disekitarnya dan itu saalh satu contoh dengan apa yang dimaksud dengan empiris.
Ilmu pengetahaun mempunyai karekteristik tersendiri. Yaitu mempunyai sistematika, hasil yang diperoleh bersifat rasionaldan objektif, universal dan kumulatif.
Ilmu dihasilkan dari pengalaman, pengamatan, studi, dan pemikiran baik melalui pendidikan deduktif maupun pendekatan induktif,
Sumber daya segala ilmu adalah tuhan, karena dia yang menciptakannya.
Fungsi ilmu adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengalaman manusia dari segala sesuatu yang menyulitkan.
Secara umum, perkembangan sains didorong oleh paham humanisme. Humanisme ialah filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul sejak zaman yunani kuno. Perkembangan dari humainisme adalah rasionalisme. Hal ini terjadi karena pada tahap humainisme pengetahuan mitos tidak dianggap manjur dalam menjawab permasalahan manusia. Maka diperlukan akal.inilah awal dari rasionalisme. Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal. Sebuah penemuan diukur dengan akal untuk menentukan benar dan salahnya. Ternyata rasio juga masih dianggap belum cukup karena sering terdapat pertentangan yang sama-sama logis. Maka pengetahuan pun berlanjut ke tahap empirisme. Empirisme adalah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah yang logis dan ada bukti empirisnya, masih saja terdapat kekurangan dalam empirisme. Empirisme hanya sampai pada konsep-konsep yang umum, konsep-konsep itu belum operasional, karena belum terukur. Jadi masih diperlukan alat lain yaitu positivisme. Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran itu diperoleh  dengan akal, ada bukti empiris dan terukur. Positivisme kemudian melahirkan metode ilmiah dan kemudian dirinci dalam bentuk ilmu yaitu metode riset (A. Tafsir, 1999: 5-7).
Di samping itu, ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan tinggi dalam pandangan islam, diantaranya adalah:
Ilmu pengetahuan adalah alat untuk mencari kebenaran:

Dengan menggunakan kekuatan intelegensi yang dibimbing oleh hati nurani, manusia dapat menentukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya sekalipun relatif. Kebenaran-kebenaran tersebut sebagai tonggak sejarah yang pasti dilalui oleh semua manusia dalam perjalanan untuk mencapai kebenaran yang mutlak (Allah SWT).
Ilmu pengetahuan sebagai prasyarat amal shaleh:
Hanya seseorang yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan yang dapat berjalan di atas kebenaran, yang membawa manusia tersebut diangkat derajatnya, tapi jika dia yang dibungkus dirinya dengan banyak ilmu pengetahuan. Maka dari itu Allah menyarankan pada manusia untuk selalu berlomba-lomba dalam mencari kebaikan (ilmu), untuk bekal yang akan dipertanggung jawabkan nantinya di akhirat.
Ilmu pengetahuan adalah alat untuk mengelola sumber-sumber alam guna mencapai ridha Allah:

Ilmu pengetahuan merupakan petunjuk untuk mencapai tujuan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Yaitu mensejahterakan diri dan manusia lain guna mencapai ridho-NYA. Kesejahteraan itu dapat diperoleh jinak manusia mengelola sumber-sumber alam dengan mengetahui hukum-hukum dan aturan-aturan yang memungkinkan manusia dapat mengelola dan memanfaatkan bumi dengan baik.

Ilmu pengetahuan sebagai pengembangan daya pikir:

Ilmu pengetahuan dapat dilihat dari dua visi, yaitu sebagai produk berpikir atau sebagai kegiatan yang mengembangkan daya pikir. Sebagai pengembang daya pikir karena ilmu pengetahuan merupakan alat untuk memahami dan membiasakan diri untuk berpikir secara keilmuan yang dapat mempertajam daya pikir manusia.
Ilmu dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Al-Ghazali misalnya membagi ilmu menjadi tiga kelompok, yaitu: Pertama, ilmu yang tercela. Ilmu yang tidak bermanfaat nantinya kelak di dunia dan dunia akhirat, misalnya ilmu sihir, nujum dan perdukunan. Nilai ilmu ini jika dipelajari akan membawa mudharat dan akan meragukan adanya Allah. Kedua, ilmu yang terpuji, misaalnya ilmu tauhid, ilmu agama. Ilmu ini jika dipelajari akan membawa kepada jiwa yang suci, jiwa yang bersih. Ketiga, ilmu terpuji tetapi tidak boleh dipelajari yaitu ilmu filsafat.
Dari ketiga ilmu al-Ghazali membagi ilmu itu berdasarkan kepentingannya kepada dua bagian, yaitu:
Ilmu Fardu 'ain, yaitu ilmu untuk diketahuai semua orang muslim yaitu  ilmu agama. Seorang muslim wajib menutut  ilmu, ilmu apapun itu kecuali ilmu hitam yang nantinya hanya akan berdamapak bahaya pada manusia yang menyalah gunakan ilmu tersebut.
Ilmu yang fardu kifayah dianjurkan untuk dipelajari oleh sebagian muslim saja misalnya ilmu hitung, ilmu kedokteran dan lain-lainnya. (Ramayulis, 2006:163).
Ilmu memiliki kedudukan yang istimewa. Dengan ilmu manusia menjadi unggul melebihi dari makhluk-makhluk lainnya, dan hal tersebut guna menjalankan kepemimpinandi muka bumi. Untuk yang lebih penting ilmu itu mempunyai hendak untuk diamalkan, tanpa amal ilmu hanya sebongkah pengetahuan yang tidak memiliki nilai manfaat seperti pohon buah yang tidak berbuah.
 Manusia sebagai pengemban ilmu di dunia, sadar bahwa wahyu tuhan merupakan pertanyaan yang membawaka kebenaran yang paling dalam dan penuh dengan kebijaksanaan. Tugas manusia dalam kaitan ilmu pengetahuan adalah mencoba menelaah dan menafsirkan wahyu tuhan agar lebih memahami kebenaran yang lebih hakiki daan kebijaksanaan yang paling mendalam. Upaya penafsiran itudimungkinkan mengalami perbaikan dan perbuatan berulang-ulang karena penafsiran bukanlah firman tuhan yang diwahyukan tapi hasil perbuatan manusia dari firman tersebut.
Belajar ilmu merupakan suatu kewajiban "fardu ain". Hal ini disebabkan karena ilmu itu hal yang sangat penting. Ilmu harus dituntut karena merupakan ibadah. Ilmu merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia. Ilmu yang diberikan Allah SWT itu ada dua macam. Pertama, ilmu yang diperoleh manusia tanpa usaha. Ilmu ini sering disebut ilmu ladunni. Hal ini digambarkan dalam al-Qur'an, sebagaiman yang terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 65 artinya:
"lalu mereka (musa dan muridnya) bertemu dengan seorang hamba dari hamba-hamba kami, yang telah kami anugrahkan kepadanya rahmat dari sisi kami dan telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi kami".
Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia. Ilmu semacam ini adalah ilmu kasbi. Al-Qur'an menginformasikan tentang ilmu kasbi ini jauh lebih banyak dari pada ayat yang berbicara teentang ilmu ladunni. Meskipun ada jenis ilmu yang diperoleh bukan dengan cara belajar, tetapi pada umumnya ilmu tersebut diperoleh dengan cara belajar. Di dalam proses pebelajaran setiap manusia pasti akan menemui yang namanya kesulitan untuk mengetahui atau memahami apa yang diinginkan, dan itu salah satu ujian dari Allah untuk menguji sejauh kuat mana tekad seorang hambanya tersebut. Jika hamba tersebut dapat melewati setiap rintangan yang menghadangnya, maka dia akan merasakan manis dari jerih payah yang telah dia kerjakan sebelumnya. Sebaliknya jika hamba tersebut tidak dapat melewati rintangan yang menghadangnya, maka hanya kesia-siaan yang hanya dia akan dapat. Untuk itu manusia juga dilatih oleh Allah agar menjadi muslim yang kuat jasmani dan rohaninya juga tegar dan sabar saat dihadapakan dengan ujian yang diberikan Allah pada hambanya. Dengan demikian belajar dalam menuntut ilmu merupakan hal yang mulia dimata yang kuasa, karena dapat mengangkat derajat orang tersebut nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun