Mohon tunggu...
luthfanhamdani
luthfanhamdani Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

basket

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia, Masyarakat, Alam, dan Ilmu Pengetahuan

6 April 2020   14:12 Diperbarui: 6 April 2020   14:19 2673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Adapun istilah Bani Adam dan Zuriyah Adam maksudnya ialah turunan adam atau bisa dimaksud dengan anak cucu adam dari generasi ke genarasi selanjutnya, dan perlu kita ketahui bahwa pada hakikatnya manusia sesungguhnya memiliki kelebihan dan kekurangan menurut tuhan.
Allah menunjuk manusia sebagai Khalifah (Wakil) di bumi, tentu hal tersebut menunjukan bahwasannya manusia mempunyai kejelasan tentang anugrah yang diterima atau kelebihan yang dimilikinya (surat 2:30; surat 6: 122).

Mulia di mata Allah SWT dan di berinya kelebihan yang tidak di miliki oleh makhluk-makhluk lainnya (surat 17:70).

Diberi Alat indra dan akal (surat 16:78; surat 30: 8). Karena dengan adanya Alat indra dan akal, manusia harus mempertanggung jawabkan setiap semua pekerjaan yang dilakukan semasa hidupnya di dunia hingga ajal menjemput.

Tempat tinggal yang lebih baik daripada tempat tinggal makhluk lainnya, manusia juga diberi yang namanya rezeki dan tidak makhluk lainnya (surat 70: 10).

Memiliki proses regenerasi yang teratur melalui perkawinan, dan suatu perkawinan hanya dilakukan oleh manusia
Diberi daya berusaha dan upaya dalam menggapai impian yang ingin dicapainya dan bagaimana usahanya dihargai oleh banyak orang lain (surat 53: 79).

Adapun kelemahan manusia ialah sebagai berikut:

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang juga mempunyai kelemahan sama seperti ciptaan tuhan lainnya (surat 4: 28). HAMKA memaparkan bahwasanya kelemahan utama manusia adalah  lemah dalam mengendalikan nafsu syahwatnya, dan kerena itu Allah memberi jalan keluar terutama bagi kaum adam untuk boleh berpoligami sampai empat istri asal anggup berbuat adil pada istri-istrinya dan tidak hanya menyangkup itu, mungkin juga dengan cara berpuasa akan dapat mengendalikan nafsu yang ada pada diri manusia.

Manusia memiliki kecenderungan sifat nakal dan itu sesuatu yang fitrah bagi manusia. Allah menggambarkan kenakalan tersebut di dalam al-Qur'an, apabila seseorang tertimpa suatu musibah maka hamba tersebut akan berdo'a meminta agar musibah yang ditimpanya segera terselesaikan dan apabila musibah tersebut telah dicabut oleh Allah SWT, maka hamba tersebut akan berhenti berdo'a dan kembali melakukan rutinitas kesehariannya, seolah-olah hamba tersebut tidak pernah berdo'a (surat 10: 12; surat 39:8). Jika manusia tersebut mendapatkan nikmat atau suatu keuntungan maka dia akan beranggpan bahwa nikmat tersebut berasal dari jerih payahnya sendiri (surat 39:49).

Sombong jika sedang mendapatkan suatu nikmat dari Allah dan tidak mau berterima kasih atas apa yang dirasakannya, dan juga manusia mudah putus asa jika sedang ditimpa musibah. Jadi manusia akan merasa sombong atau berpaling dari tuhannya jika dia sedang diberi nikmat, dan jika dia sedang ditimpa musibah maka dia akan mudah merasa putus asa (surat 17:67; surat 22: 66; surat 100:06; surat 11:9, surat 41:51)

Sering kali manusia tidak menyadari akan keselamatannya sendiri, saat manusia terlahir dengan keadaan sempurna, mereka bahkan banyak tidak menyukuri atas apa-apa yang telah diberi dan manusia sering melakukan sesuatu yang mencelakakan dirinya sendiri seperti narkoba, minum-minuman, mencuri, berjudi dll. Perbuatan itu sebenarnya akan mencelakakan diri manusia sendiri dan itu adalah bentuk manusia yang kurang bersukur atas nikamat Allah SWT.

Manusia itu suka membantah. Membantah apa-apa yang menurut perspektifnya tidak cocok, dan itu termasuk sifat egois yang dimiliki oleh setiap manusia dan jika manusia selalu bersifat tersebut, maka sulit baginya merasakan kebahagiaan dunia, lebih-lebih membantah kedua orang tua yang mana setiap manusia sanga membutuhkan yang namanya ridho dari orang yang telah sangat berjasa dalam hidpnya Qs. 16:4; Qs. 18:54)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun