Ini sistem diterapkan dalam sebuah kondisi sekolah, kualitas guru, sistem penunjang pelajaran di sebuah sekolah dalam satu kabupaten misalkan BELUM sama bagusnya.Â
Sederhananya, sekolah di desa A, dengan sekolah di desa B misalkan dalam satu kabupaten dari sisi kualitas guru sangat jauh. Kemudian penunjang belajar tidak sama lalu bagaimana hasilnya jika murid dipaksakan harus tidak bisa memilih sesuai dengan kapasitas mereka.
Alih alih memberikan peningkatan pada daya saing SDM manusia malah tambah ambruk.Â
Analogi sederhana " Anda terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer Spek core i7, Ssd 1TB, Â Monitor curve, koneksi internet kenceng sekali klik bisa akses mana saja.Â
Setahun kemudian anda mau naik jabatan dan mengahrapkan keahlian anda bertambah kemudian di cemplungin ke suasana kerja dengan perlatan PC yang sangat tidak memadai dengan sepek lemot, keybordnya aja susah di ketik, sinyal interent 3G dll.Â
Pertanyaanya apakah tidak semakin STRESSS ???
BERPACU DALAM WAKTU
OK, jika memang ini aturan sudah baku dan tidak bisa di gangu gugat maka beberapa hal yang memang harus di kejar dengan cepat antara lain:
1. Meratakan kualitas guru disemua sekolah dalam satu area, wilayah, ini mutalak di lakukan!
2. Kemudian upgrade dan samakan fasilitas semua sekolah yang dulunya terkenal favorite nomer satu maka secepat mungkin copy paste dari fasilitas, kemudian perlengkapan belajar, semuanya ke sekolah pinggiran.
3. Duplikat Disipilin!Â