Dunia pendidikan semakin tahun semakin maju. Tapi, tidak diikuti dengan kemajuan berpikir ideal. Salah satunya adalah penerapan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru.
Saya berpikir sederhana saja dengan melihat dampak postif dan negatifnya. Secara umum dampak positifnya memang lebih banyak, kedepan semua sekolah memiliki standar yang sama, tidak ada lagi kompetisi yang serius dalam memutuaskan sekolah favorite, mengirit biaya bagi siswa yang jauh rumahnya ke sekolah yang saat ini mungkin mereka banggakan.
Namun secara teknis ini belum saatnya di terapkan terlalu tergesa - gesa! Alasan sederhana tentu harus menjadi pertimbangan mengapa harus di kaji ulang banyak hal yang memang harus di teliti dulu.
DAMPAK !
Tentu saja dalam hal ini, dampak yang sangat kerasa sangat banyak sekali beberapa point ini bisa menjadi sedikit cermin di lapangan disamping banyak fakta lain yang tidak bisa saya ungkap.
1. Keluhan wali murid yang anaknya tidak bisa masuk ke sekolah favorite gara gara domisili jauh dari lokasi sekolah padahal si anak dari SD sampai SMP misalkan juara kelas terus.
Kenapa ini menjadi sebuah masalah ? Simplenya semua orang tua mengahbiskan biaya banyak dalam menyewa guru les, private, ikut bimbingan belajar dengan harga selangit hanya demi mengejar sekolah SMP, SMA favorite misalkan.Â
Ujug ujug ada praturan seperti ini. Pupuslah harapan mereka melihat anaknya bisa masuk dan bersaing dengan teman teman yang memang stara dari sisi kognitif dalam hal mendapatkan materi lebih di sekolah unggulan.
KENAPA HARUS DITUNDA
Banyak alasan yang memang membuat sistem penerimaan zonasi ini ditunda:
1. Sebuah niat yang baik tanpa perencaanaan dan kajian yang tepat memang hasilnya tidak akan maksimal.Â
Ini sistem diterapkan dalam sebuah kondisi sekolah, kualitas guru, sistem penunjang pelajaran di sebuah sekolah dalam satu kabupaten misalkan BELUM sama bagusnya.Â
Sederhananya, sekolah di desa A, dengan sekolah di desa B misalkan dalam satu kabupaten dari sisi kualitas guru sangat jauh. Kemudian penunjang belajar tidak sama lalu bagaimana hasilnya jika murid dipaksakan harus tidak bisa memilih sesuai dengan kapasitas mereka.
Alih alih memberikan peningkatan pada daya saing SDM manusia malah tambah ambruk.Â
Analogi sederhana " Anda terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer Spek core i7, Ssd 1TB, Â Monitor curve, koneksi internet kenceng sekali klik bisa akses mana saja.Â
Setahun kemudian anda mau naik jabatan dan mengahrapkan keahlian anda bertambah kemudian di cemplungin ke suasana kerja dengan perlatan PC yang sangat tidak memadai dengan sepek lemot, keybordnya aja susah di ketik, sinyal interent 3G dll.Â
Pertanyaanya apakah tidak semakin STRESSS ???
BERPACU DALAM WAKTU
OK, jika memang ini aturan sudah baku dan tidak bisa di gangu gugat maka beberapa hal yang memang harus di kejar dengan cepat antara lain:
1. Meratakan kualitas guru disemua sekolah dalam satu area, wilayah, ini mutalak di lakukan!
2. Kemudian upgrade dan samakan fasilitas semua sekolah yang dulunya terkenal favorite nomer satu maka secepat mungkin copy paste dari fasilitas, kemudian perlengkapan belajar, semuanya ke sekolah pinggiran.
3. Duplikat Disipilin!Â
Ini yang paling susah. Karena memang sekolah yang sangat Favorite memiliki disipilin tinggi akan sebuah waktu. Kemudian disipilin mengenai banyak hal.Â
Duplicate karakter sekolah favorite ke yang biasa saja ini susah dan memakan waktu lama. Kembali lagi ini  wajib di kerjakan secepatnya!
KESIMPULAN
Sistem zonasi ini memang belum waktunya di terapkan. Jikapun dipaksakan maka harus siap dengan segala pekerjaan rumah dan ini tidak bisa diselesaikan hanya mengandalkan Guru saja. Perlu bantuan pemerintan daerah, dan pusat tentunya. Dan proses ini akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Jikapun tidak siap akan hal ini, maka kembalikan mereka pada cara dulu, biarkan mereka berkompetensi dengan cara sehat dalam mencari wadah pendidikan yang mereka inginkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H