Mohon tunggu...
Dani Akhyar
Dani Akhyar Mohon Tunggu... -

CEO Manilka Research & Consulting

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paul Revere: Kisah Penunggang Kuda di Tengah Malam

4 Oktober 2017   21:22 Diperbarui: 4 Oktober 2017   21:42 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kisah heroik Paul Revere cukup dikenal di kalangan siswa sekolah di Amerika. Namun tak banyak yang mengupas karakteristik unik yang dimiliki Paul Revere, yaitu Konektor. Pesan krusial yang dibawa Paul demikian cepat ditangkap dan dipercayai oleh para pemimpin di tiap kota. Logikanya, jika Paul tidak dikenal dengan baik oleh para pemimpin koloni itu, bagaimana mereka akan percaya dengan informasi yang dibawanya? Dan kriteria inilah yang ternyata menjadi kelemahan dari William Dawes. Jauh sebelum peristiwa itu, Paul Revere adalah sosok yang dikenal luas oleh masyarakat Boston. 

Tahun 1774, atau setahun sebelum peristiwa heroik itu, Boston pertama kali membeli lampu-lampu jalan dan Paul ditunjuk sebagai panitia untuk mengatur pemasangannya. Ketika pasar di Boston membutuhkan regulasi, Paul ditunjuk sebagai administraturnya. Saat muncul epidemi penyakit pasca perang, ia terpilih menjadi petugas kesehatan. Manakala terjadi kebakaran hebat di sisi kota, ia membantu mendirikan Perusahaan Asuransi Kebakaran Massachusets dan namanya muncul pertama dalam piagam charter pendirian perusahaan. 

Ketika masalah kemiskinan mengemuka, ia mengorganisir sebuah asosiasi donor dan terpilih menjadi presiden pertama organisasi itu. Dan saat terjadi peristiwa pembunuhan menggemparkan di Boston, Paul terpilih menjadi Ketua Juri di persidangan. Jadi, tidak heran jika Paul Revere dikenal dengan sangat baik oleh warga Boston. Paul memenuhi semua syarat menjadi seorang Konektor sejati.

Namun, seorang konektor tidak akan bisa bergerak jika tidak disupply oleh informasi yang tepat. Informasi ini biasanya dibawa oleh seorang pengumpul informasi yang disebut dengan Maven. Dalam pergaulan, kadang kala kita menemui seseorang yang tahu tentang banyak informasi. 

Di kantor saya, ada seorang teman yang menjadi pengumpul informasi diskon dan tempat makan. Setiap kali akan mengadakan acara makan-makan, kami selalu minta informasi ke dia tentang restoran-restoran di Jakarta yang sedang diskon, atau informasi rumah makan baru yang masih promo, sekaligus jenis kartu kredit yang menyediakan diskon tersebut. 

Tanpa diminta pun seringkali ia memberikan informasi itu. Untungnya, selera kawan kami ini cukup bagus, sehingga beberapa tempat yang direkomendasikannya cukup memuaskan perut kami. Dalam kasus lain kita sering menjumpai tipe yang serupa. Ada orang yang tahu banyak informasi tentang tempat shopping yang murah, informasi bursa saham secara lengkap, informasi perusahaan-perusahaan top yang sedang buka lowongan, hingga informasi gosip selebritis yang dikumpulkannya dari infotainment.

Perlu dicatat bahwa sifat seorang Maven bukan pasif, tetapi aktif. Ia bergerak ke banyak tempat, mendengar bisikan-bisikan, mendekati berbagai sumber informasi, membaca banyak media, dan mampu melihat hal-hal detail yang terlewatkan. Namun Maven bukanlah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ada satu peran penting dalam networking yaitu Salesmen. Salesmen mempunyai kemampuan vital yaitu mampu meyakinkan orang di saat mereka meragukan informasi yang beredar. Gladwell memberikan contoh tentang seorang salesman usaha jasa perencana keuangan keluarga yang sukses. 

Ia menuliskan sekitar 20 pertanyaan yang paling sering ditanyakan orang tentang jasa perencana keuangan. Misalnya, saat seorang perencana keuangan menawarkan jasa mereka, seringkali calon pelanggan mengatakan "saya dapat melakukan (perencanaan keuangan) sendiri". 

Untuk merespon komentar itu, ada sekitar 50 jawaban yang mungkin antara lain: "Apakah anda tidak khawatir kalau ternyata melakukan keputusan dan tindakan yang salah, sementara tidak ada seorang pun yang bisa menolong anda?", atau jawaban yang lain "Saya yakin anda kompeten dalam pengelolaan keuangan. Tetapi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa Anda dan istri, bagaimana anak-anak anda akan menangani hal ini?". Dan sebagainya. Dapat kita lihat bahwa jawaban-jawaban itu cukup persuasive. Inilah keahlian seorang Salesmen.

Jadi kesimpulannya, jika Maven adalah bank informasi, konektor adalah penyebar informasi dan perekat sosial, maka salesmen adalah pembujuk ulung untuk melakukan aksi. Masing-masing memiliki kelebihan dan peran vital dalam mengembangkan jaringan / networking. Lantas, termasuk tipe manakah Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun