Mohon tunggu...
Dani Akhyar
Dani Akhyar Mohon Tunggu... -

CEO Manilka Research & Consulting

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paul Revere: Kisah Penunggang Kuda di Tengah Malam

4 Oktober 2017   21:22 Diperbarui: 4 Oktober 2017   21:42 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Malcolm Gladwell dalam The Tipping Point menyebutkan tiga tipe manusia yang sangat berpengaruh dalam pembentukan jaringan networking. Tiga tipe itu adalah Konektor (Connectors), Pakar (Maven), dan Penjual (Salesman). Masing-masing tipe mempunyai karakteristik dan fungsi yang unik.

Konektor adalah orang yang kenal dengan banyak orang. Seringkali kali kita menemui orang dengan tipe seperti ini di sekitar kita. Kadang kala kita pun tidak tahu bagaimana bisa orang yang kenal dengan hampir setiap orang. Ketika pergi dengan seorang Konektor, di tengah jalan selalu saja ada orang yang ia sapa. Di jaman teknologi masa kini, mungkin Konektor adalah mereka yang mempunyai jumlah teman di Facebook paling banyak (dengan catatan: semua dikenalnya dengan baik).

Gladwell pernah melakukukan eksperimen sederhana untuk mengukur tingkat 'konektivitas' seseorang. Caranya adalah: Gladwell memilih dan menuliskan secara random 250 daftar nama belakang orang-orang di Manhattan, yang diambil secara acak dari buku telepon. Lalu ia mengambil sampel beberapa ratus orang yang dibagi dalam kelompok. Tiap orang diminta untuk membaca daftar nama tersebut dan memberi tanda jika ada yg dikenal.

 Lalu mereka diminta untuk menghitung berapa orang yang dikenal dengan nama akhir tersebut. Misalnya, si A mengenal tiga orang dengan nama akhir Johnson, yaitu Brian Johnson, Tracy Johnson, dan Randy Johnson. Maka si A mendapat skor 3. Begitu seterusnya hingga nama terakhir, lalu dihitung total skornya.

Sekelompok siswa sekolah mendapat skor rata-rata 20.96, artinya rata-rata dari mereka mengenal 21 orang dalam daftar nama tersebut. Kemudian sekelompok akademisi memperoleh rata-rata skor 39, dan wartawan dan professional 41. Skor tertinggi dan terendah di tiap kelompok pun bervariasi. Di kelompok siswa, skor terendah adalah 2 dan tertinggi 95. Untuk wartawan dan professional skor terendah 9 dan tertinggi 118.

 Dari sekitar 400 orang yang disurvey, Gladwell memperoleh 24 orang yang mendapat skor di bawah 20, delapan orang dengan skor di atas 90, dan hanya empat yang mendapat skor di atas 100. Orang-orang dengan skor tertinggi inilah yang disebut dengan Konektor.

Ada satu kisah tentang menarik. Siang hari pada tanggal 18 April 1775, di sekitar peternakan kota kecil Boston, seorang anak gembala mendengar para tentara Inggris berbisik-bisik tentang sebuah rencana penyerangan. Secepat kilat ia berlari memberitahukan informasi ini kepada seorang perajin perak bernama Paul Revere. 

Penjelasan bocah itu membuat Paul tertegun. Hari itu ia mendengar berita yang serupa beberapa kali, Inggris akan melakukan serangan besar-besaran ke Lexington, sebuah kota kecil di barat laut Boston, dan menangkap dua orang pemimpin koloni Amerika yaitu John Hancock dan Samuel Adams. Inggris juga berencana menyerang Concord, pusat penyimpanan senjata dan amunisi pasukan koloni Amerika.

Malam itu, setelah berdiskusi dengan rekan-rekannya, Paul Revere memutuskan untuk menunggangi kudanya menuju Lexington di tengah malam. Dalam dua jam ia menempuh 13 mil melewati Charlestown, Medford, North Cambridge, Menotomy, dan Lexington. Di setiap persinggahan ia mengetuk pintu rumah para pemimpin koloni untuk mengabarkan berita tentang serangan Inggris, dan meminta mereka menyebarkan berita itu. Di setiap kota yang dilewati, lonceng gereja dibunyikan dan gendering perang ditabuh bertalu-talu. Berita itu dengan cepat menyebar seperti virus. 

Pukul satu malam, berita itu sampai di Lincoln, Massachussets. Sampai di Sudbury pukul tiga pagi, di Andover (40 mil barat laut Boston) pukul lima pagi, dan di Ashby pukul sembilan pagi. Ketika pasukan Inggris memulai long march mereka ke Lexington pada tanggal 19 April, di sepanjang jalan mereka menghadapi perlawanan sengit dari para koloni, yang tampat terorganisir dengan baik. Dan akhirnya di Concord perlawanan Inggris dapat dipatahkan.

Ternyata, di malam hari saat Paul Revere memulai perjalanannya, pada waktu yang hampir sama ada satu orang sukarelawan yang melakukan hal serupa. Orang itu bernama William Dawes, yang memulai perjalanan ke Lexington melewati sisi barat Boston. William Dawes membawa misi yang sama dengan Paul Revere, menempuh jarak yang kurang lebih sama, dan di setiap kota ia juga menyampaikan pesan yang senada. Tetapi apa yang terjadi? Para pemimpin dan penduduk koloni tidak bergeming. Berita yag dibawa Dawes seolah hanya angin lalu. Dawes telah gagal menjadi seorang Konektor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun