Pernahkah Anda menatap langit malam yang dipenuhi bintang dan bertanya-tanya, mengapa kita tidak mendengar suara dari luar angkasa yang begitu luas dan penuh dengan benda langit? Bukankah seharusnya ledakan bintang, tabrakan asteroid, dan fenomena kosmik lainnya menghasilkan suara yang menggema di seluruh alam semesta?
Namun, di balik keramaian benda langit yang menghiasi kosmos, ada sebuah fakta menarik: ruang angkasa ternyata sunyi senyap. Tidak ada suara gemuruh, tidak ada dengungan, bahkan tidak ada tanda-tanda akustik yang mencapai Bumi. Keheningan ini bukan hanya misterius, tetapi juga menjadi salah satu ciri unik yang membedakan luar angkasa dari kehidupan di planet kita.
Artikel kali ini akan mengungkap mengapa kita tidak bisa mendengar suara dari antariksa, menjelaskan mekanisme fisika di balik keheningan tersebut, dan bagaimana teknologi memungkinkan kita "mendengar" apa yang sebenarnya terjadi di luar sana.
Apa Itu Suara?
Suara adalah getaran mekanis yang merambat melalui medium tertentu, seperti udara, air, atau benda padat. Ketika sebuah benda bergetar, ia menciptakan gelombang suara yang menyebar melalui partikel-partikel di sekitarnya. Di Bumi, gelombang ini merambat melalui molekul udara hingga akhirnya mencapai telinga kita, di mana mereka diterjemahkan oleh otak menjadi suara yang kita dengar.
Namun, gelombang suara ini tidak bisa merambat di ruang hampa, seperti yang ada di luar angkasa. Mengapa? Karena suara membutuhkan partikel-partikel sebagai medium untuk menyebarkan getarannya. Di ruang angkasa, yang sebagian besar terdiri dari ruang hampa tanpa molekul udara, gelombang suara tidak memiliki medium untuk berpindah. Akibatnya, meskipun ada fenomena besar seperti tabrakan asteroid atau ledakan bintang, suara dari peristiwa tersebut tidak bisa mencapai kita.
2. Ruang Angkasa Adalah Vakum
Di luar angkasa, tidak ada udara atau medium lain yang bisa menghantarkan gelombang suara. Gelombang suara membutuhkan partikel, seperti udara atau air, untuk merambat. Tanpa adanya partikel-partikel ini, suara tidak dapat bergerak. Itulah sebabnya luar angkasa, yang dikenal sebagai ruang vakum, adalah tempat yang sangat sunyi. Suara, dalam artian yang kita kenal di Bumi, tidak akan terdengar di luar angkasa.
3. Benda Langit Sebenarnya Menghasilkan Suara
Fenomena seperti tabrakan asteroid atau ledakan bintang memang menghasilkan getaran yang sangat kuat. Namun, meskipun terjadi getaran, suara yang kita kenal tidak bisa terdengar. Hal ini disebabkan karena suara memerlukan medium seperti udara atau air untuk merambat, sementara di luar angkasa, yang merupakan ruang vakum, tidak ada medium tersebut. Jadi, meskipun ada getaran atau gelombang yang dihasilkan oleh kejadian-kejadian luar angkasa, kita tidak bisa mendengarnya tanpa adanya medium penghantar suara.
4. Bagaimana Kita Mendengar Antariksa?
Meskipun ruang angkasa itu sunyi, kita masih dapat "mendengar" fenomena di luar angkasa melalui teknologi canggih. Salah satunya adalah teleskop radio, yang mampu menangkap gelombang elektromagnetik dari luar angkasa dan mengubahnya menjadi suara yang bisa kita dengar. Teleskop ini tidak menangkap suara dalam pengertian konvensional, tetapi lebih kepada gelombang radio yang dihasilkan oleh benda-benda langit.
Contoh menarik adalah "suara" dari Jupiter yang pernah ditangkap oleh pesawat ruang angkasa. Suara tersebut sebenarnya adalah gelombang radio yang dipancarkan oleh planet raksasa itu. Begitu pula dengan suara dari Matahari, yang diubah menjadi gelombang suara, meskipun kita tahu bahwa di luar angkasa tidak ada udara untuk suara itu merambat.
Penutup
Jarak tidak menjadi alasan utama, tetapi ruang hampa yang membuat luar angkasa sunyi. Tanpa medium yang dapat menghantarkan suara, ruang angkasa tetaplah tempat yang tidak bisa kita dengar dengan cara biasa.
Kalau kamu ada di luar angkasa, menurutmu, apa yang paling aneh dari keheningan total itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H