"Aku akan sampai di sana, Ibu. Aku janji," gumamnya.
Bab 2: Pertemuan dengan Sang Pendaki
Pagi itu, suasana desa menjadi gempar. Seorang pria asing datang dengan perlengkapan pendakian lengkap---Tuan Saka, seorang pendaki profesional yang terkenal di kalangan para pendaki gunung.
"Selamat pagi, saya Tuan Saka. Saya mencari pemandu untuk pendakian saya di gunung ini," katanya kepada kepala desa.
Ravi yang sedang membantu ibunya segera mendekat. Begitu mendengar berita itu, ia langsung merasa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. "Tuan, saya bisa membantu Anda. Saya tahu gunung ini dengan sangat baik," ujar Ravi, mencoba menawarkan diri.
Tuan Saka menilai Ravi dari atas hingga bawah dengan tatapan skeptis. "Kamu? Kamu sangat kecil dan tidak terlihat seperti seseorang yang bisa mengatasi gunung ini."
Namun Ravi tidak menyerah. "Saya memang kecil, tapi saya tahu jalan-jalan di gunung ini lebih baik daripada siapa pun di desa ini."
Tuan Saka tertawa ringan. "Kita lihat saja nanti. Kamu akan mulai dengan membawa barang-barang saya."
Ravi merasa sedikit tersinggung dengan sikap Tuan Saka, tetapi ia tahu ini adalah kesempatan pertama yang harus dimanfaatkan dengan baik.
---
Di bagian selanjutnya dari cerita Langkah Pertama di Puncak Dunia, kita akan melihat bagaimana Ravi membuktikan bahwa keberanian dan tekad lebih berharga daripada ukuran tubuhnya. Dengan latihan yang keras dan semangat yang tak pernah padam, Ravi akan mulai mengubah pandangan Tuan Saka dan teman-teman lainnya tentang apa yang dapat dicapai seseorang yang memiliki mimpi besar.