Tiga asumsi kapitalisme berdasarkan dari 3 hal, yakni kebebasan individu, kepentingan diri atau keegoisan, dan pasar bebas. Bapak kapitalisme yang paling terkenal adalah Adam Smith, dimana Adam Smith mengatakan bahwa ciri dasar untuk mengetahui sistem kapitalis bergerak adalah  dengan memaksimalkan keuntungan individu melalui kegiatan-kegiatan ekonomi yang dimaksudkan membantu kepentingan publik. Ya, seperti saat ini, kepentingan publik kerap kali dijadikan tembok awal dari pergerakan ekonomi para kapitalis. Kebutuhan atau kepentingan publik kerap kali dijadikan tameng untuk mempermulus pergerakan para kapitalis yang aslinya lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi secara individu. Sementara motif sosial adalah invicible hands alias tidak terlihat atau tidak terasa begitu besar dampaknya.Â
Pada tahun 1887, muncul Das Capital Karl Marx yang sangat terkenal. Marx mengatakan bahwa kapitalisme itu mempunyai ciri mutlak, yakni borjuis dan eksploitasi. Oleh karenanya, Marx dengan revolusi kekerasanlah pemerintah sosialis harus didirikan. Demi terjaminnya stabilitas sistem ini, maka harus dijaga oleh sistem kepemimpinan yang diktator proletariat.Â
KAPITALISME AWAL (1500-1750)
Kapitalisme pada periode ini masih berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pokok yang ditandai dengan kehadiran industri sandang di Inggris sejak abad 15 sampai abad 18. Perluasan demi perluasan dengan argumentasi produktivitas yang dilakukan selanjutnya menghadirkan fenomena dramatis dengan munculnya kolonisasi atau imperialisme ke daerah-daerah lain yang tak memiliki keseimbangan produksi. Perkembangan kapitalisme pada era ini di dukung oleh tiga faktor, yakni dari dukungan agama dengan menanamkan sikap dan karakter kerja keras dan anjuran untuk hidup hemat, lalu hadirnya logam mulai terhadap distribusi pendapatan atas upah, laba, dan sewa, serta keikutsertaan negara dalam membentuk modal untuk berusaha. Pada era kapitalisme awal ini, sistem kapitalisme lebih berfokus pada perdagangan publik, artinya hanya diperjualbelikan kepada antar masyarakat dengan meraup keuntungan berlebih dari yang seharusnya.Â
KAPITALISME KLASIK (1750-1914)
Pada fase ini terjadi pergeseran, semula yang awalnya kapitalis hanya berada pada ruang lingkup perdangan publik, pada fase klasik ini berkembang menjangkau lebih luas hingga ranah industrial. Di awali dengan Revolusi Industri di Inggris. Tepat pada fase ini kapitalisme mulai meletakkan dasarnya yaitu sikap laissez-faire, artinya adalah para kapitalis mulai menyerukan agar kegiatan perekonomian tidak ikut diatur dan ada campur tangan oleh dan dari pemerintahan. Perkembangan kapitalisme pada fase kedua ini murni menggunakan argumentasi ekonomis. Perkembangan ini tentu saja menjadi parameter keberhasilan bagi kaum borjuis dalam struktur sosial masyarakat. Artinya yang kayak semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Kesuksesan ekonomis pada fase klasik ini juga berimbas pada kesuksesan dibidang politik yang membuat hubungan antara para kapitalis dan negara semakin kuat, dimana akan sangat menguntungkan para kapitalis karena akan semakin mudah dalam penentuan gaya eksplorasi, eksploitasi, distribusi, dan juga produksi.Â
KAPITALISME LANJUT (PASCA 1914)
Kapitalisme lanjut dijelaskan mulai berkembang pasca perang dunia pertama terjadi. Terdapat tiga momentum dasar yang menjadi penentu kelanjutan dari eksistensi sistem kapitalisme ini, pertama adalah pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika. Kedua adalah bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap kolonialisme yang dilakukan oleh orang-orang Eropa, dan yang ketiga adalah terjadinya Revolusi Bolshevik di Rusia yang menghancurkan tatanan kerajaan dan mengubah total keseluruhan negara.Â
Kapitalisme pada fase lanjut ini dapat dikatakan lebih fleksibel. Fleksibelitas inilah yang kemudian mengantarkan manusia tidak hanya menuju gerbang yang penuh pesona dan ekspekstasi tetapi juga pada gerbang yang berpeluang besar untuk kehancuran umat manusia. Pada dunia modern ini, salah satu hal yang membuat kapitalisme bertahan adalah kelenturan produk yang ditawarkan. Produk yang disediakan sangat adaptif sesuai dengan zaman dan kondisi sekarang. Kapitalisme berhasil tetap bertahan karena mampu menghadirkan demokrasi ekonomi dan politik sebagai bentuk keinginan umat manusia yang paling mutakhir, tapi sebatas citra, demokrasi yang semua.
Produk lain yang sangat terlihat saat ini adalah dengan semakin banyaknya eksistensi korporasi-korporasi modern. Korporasi modern saat ini tidak lagi bergerak pada bidang industri manufaktur, melainkan melalui jasa dan informasi. Korporasi kapitalis ini berusaha mendominasi dunia dengan kecanggihan teknologi serta orienstasi menghadapi ekonomi global. Pelaku aktivitas kapitalis ini sesungguhnya bukanlah sebuah Negara, melainkan para pengusaha bermodal besar.Â