Spesies Adenium
Spesies asli adenium, dirangkum dari The Encyclopedia of Succulents (www.llifle.com) ada dua jenis yaitu: Adenium arabicum dan Adenium obesum.
Adenium arabicum, berasal dari daerah dekat pantai barat semenanjung Arab Selatan yaitu di Yaman dan Arab Saudi. Tumbuh di lingkungan yang sangat gersang, seperti di antara bebatuan granit dan tebing batu, bersama dengan beberapa spesies Euphorbia dan bunga liar lainnya.
Adenium arabicum ini sangat toleran dengan kondisi yang sangat kering dan tidak menyukai media tanam yang terlalu basah. Mempunyai ciri-ciri bentuk bonggol yang membengkak, batangnya banyak bermunculan dari atas bonggol tersebut. Bunganya berwarna paduan putih dan pink berukuran kecil. Nama lain dari Adenium arabicum ini, dalam Bahasa inggris, ialah Aden Bush, Â Desert Rose, Elephants Foot.Spesies berikutnya adalah Adenium Obesum, yang berasal dari Afrika Timur; Afrika Timur Laut: Senegal, Ethiopia, Somalia dan Tanzania; Semenanjung Arab: Aden, Arab Saudi, Oman dan Yaman termasuk Socotra. Kemudian dinaturalisasi di Asia Tenggara, di Sri Lanka dan Thailand.
Habitat Adenium obesum di daerah yang sering turun hujan pada musim panas, namun sangat kering pada musim dingin. Saat ini Adenium obesum paling banyak dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman hias yang indah, termasuk di Indonesia.
Adenium obesum mempunyai ciri-ciri bentuk bonggol besar dan agak memanjang ke atas, batangnya tumbuh di atas bonggol, di atas batang muncul percabangan. Bunga berwarna paduan merah dan putih.
Subspesies, varietas, bentuk dan kultivar tumbuhan yang termasuk dalam kelompok Adenium obesum sebagai berikut:
- Adenium obesum subs Boehmianum atau disebut dengan Adenium boehmianum adalah spesies kecil dengan bonggol bercabang berwarna keperakan. Bunganya mirip dengan Adenium swazicum tetapi daunnya lebih lebar, berwarna hijau keabu-abuan pucat. Adenium ini pertumbuhannya sangat lambat dan membutuhkan masa dormansi yang lama. Memiliki karakteristik pembungaan yang relatif kurang baik, tetapi bunganya tetap indah seperti kebanyakan adenium, berwarna merah jambu terang hingga merah jambu magenta tua.
- Adenium obesum subs Swazicum dikenal dengan nama Adenium swazicum, juga diberi julukan Impala Lily karena bentuk percabangannya yang menyerupai tanduk kijang Impala (Aepyceros melampus). Adenium ini berasal dari pantai timur Afrika bagian selatan, di Kwazulu-Natal Utara, Swaziland dan wilayah sekitarnya di Afrika Selatan. Ditemukan juga di Mozambik selatan (antara Magude dan Chobela). Spesies ini tumbuh di hutan terbuka dataran rendah, biasanya di atas pasir, ditemukan juga di tanah payau.
- Adenium obesum dhofarense adalah endemik di pantai Dhofar (Oman) dan pegunungan dekat Yaman (Semenanjung Arab). Batangnya muncul dari batang bawah yang besar dan menebal, memiliki ciri khas yang mencerminkan lingkungan keras tempat tinggalnya. Spesies ini kurang diminati sehingga tidak populer.
- Adenium obesum multiflorum tersebar luas di Zimbabwe, Mozambik, Malawi, Zambia tenggara, Afrika Selatan timur laut (Transvaal, Natal) dan Swaziland. Spesies ini tumbuh di dataran rendah sabana, di daerah kering yang panas dan berpasir dan di dataran payau atau habitat berbatu. Mempunyai ukuran pohon yang cenderung kecil menyerupai semak-semak. Dengan lingkungan perawatan yang baik adenium ini bisa mempunyai bunga yang sangat indah.
- Adenium obesum namaquanum (Pachypodium namaquanum). Spesies ini termasuk yang sangat langka, sehingga banyak dicari dan disukai dari semua sukulen besar yang ada. Tanaman ini juga sangat lambat pertumbuhannya. Berasal dari Richtersveld (Tanjung Utara dan Namibia selatan). Juga terdapat di hilir Lembah Sungai Orange dari Lembah Tantalite dan pegunungan Pella di timur hingga Pegunungan Richtersveld, Huib-Hoch dan Huns di barat. Habitatnya di gurun gersang dan berbatu.
- Adenium obesum oleifolium. berasal dari Botswana, Namibia dan Afrika. Spesies ini tumbuh di daerah berpasir, di sela-sela batu kapur di padang semak dan di bukit berbatu.
- Adenium obesum socotranum lebih populer disebut Adenium socotranum adalah endemik dari pulau terpencil Socotra di Samudera Hindia di selatan semenanjung Arab. Spesies ini merupakan salah satu sukulen yang paling langka, bentuknya lebih berupa semak dari pada pohon. Batang sukulen yang unik ini bisa mencapai diameter 2,4 meter. Adenium socotranum menghasilkan banyak bunga berwarna merah muda yang menarik.
- Adenium Obesum Socotranum Cristata, yang sudah lama populer karena ukurannya yang besar dan arsitekturnya yang unik, adenium ini mempunyai jambul indah dan sangat langka untuk dikoleksi. Dengan kelangkaannya itu, harganya menjadi mahal, karena bentuk dan ukurannya yang aneh. Spesies ini adalah genus raksasa, di habitat aslinya adenium ini membentuk batang berbentuk kerucut besar setinggi beberapa meter dan diameter hingga 2,4 m, tinggi keseluruhan tanaman bisa mencapai 3,5 meter. Bentuknya menyerupai miniatur pohon Baobab dengan bentuk surealistik.
- Adenium obesum subs Somalense, disebut dengan Adenium somalense adalah adenium yang mempunyai pohon kecil dengan batang yang bengkak dan sering bengkok. Daun berbentuk linier sempit, hijau kemerahan dengan pelepah putih menonjol dan urat dengan garis keperakan. Bunganya berbentuk terompet dan berkisar dari putih dan merah muda hingga merah tua. Adenium ini berasal dari Somalia selatan, Tanzania, dan Kenya.
Adenium Hybrid
Adenium hibrida telah dikembangkan terutama di Amerika, Thailand, Taiwan dan India. Di Asia, upaya pemuliaan dan seleksi paling intensif dilakukan di Thailand. Dengan begitu adenium memiliki banyak hibrida dan klon yang melahirkan bunga-bunga baru secara spektakuler.
Adenium hibrida ini banyak memunculkan beragam bentuk dan warna bunga, dengan pola dan ukuran yang bervariasi. Beberapa spesies dalam pembiakan hibrida antara lain klon warna putih, bunga bertumpuk dengan paduan warna yang indah, daun variegata juga dibudidayakan dan diperbanyak dengan berbagai bentuk.
Perbanyakan adenium hibrida yang sudah jadi, umumnya dilakukan dengan cara cangkok batang, stek, dan menempelkan ke batang bawah adenium lain yang sudah berbonggol. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H