Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Wasiat Nabi untuk Para Anak

5 April 2023   12:38 Diperbarui: 5 April 2023   12:52 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar berlari | Foto: Adam S.A. (Dok. pribadi)

Maka Bilal pergi dan mendengar Alqamah mengucapkan, “Laa ilaaha illallah.”  Pada saat itu juga Alqamah meninggal dan Nabi SAW menyolatinya.

Di tepi kuburan Alqamah Rasulullah SAW bersabda, “Wahai kaum Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang lebih mengutamakan isterinya daripada ibunya, maka ia akan dilaknat oleh Allah dan tidak akan diterima taubat dan pahalanya.”. 

Akhirnya dengan ampunan dan ridha ibunya, Alqomah baru bisa bersyahadat dengan lancar di akhir hayatnya. Begitulah kekuatan ridha ibu.

Dari Anas ra. diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidak seorang pun yang ibu-bapanya meninggal dunia dalam keadaan tidak meridhoinya, kecuali Allah akan mengeluarkan ruhnya dalam keadaan tidak bersyahadat, dan dia hanya keluar dari kubur sedang pada wajahnya tertera tulisan: ‘Inilah balasan orang yang durhaka terhadap kedua orang ibu-bapanya’.”

Kisah seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah SAW, ia berkata, “Ya Rasulullah SAW, saya mempunyai seorang ibu. Sebagai anaknya saya telah memberikan nafkah kepadanya, tapi dia terus menerus menyakiti saya dengan lidahnya, apa yang mesti saya perbuat ?”  Dengan tegas Rasulullah SAW menjawab, “Tunaikan haknya. Demi Allah, sekiranya kamu potong dagingmu, kamu belum dapat melunasi seperempat haknya. Belum jugakah kamu mengerti bahwa surga berada di telapak kaki ibu ?”

Suatu hari seseorang bertanaya kepada Rasulullah SAW tentang amalan apakah yang paling afdhal. Beliau SAW menjawab, “Shalat tepat pada waktunya, kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua, seterusnya adalah jihad fii sabilillah.”

Suatu ketika lewat seorang pemuda gagah dan kuat di depan masjid, lantas para sahabat berkomentar, “Andai kekuatan dan kesehatan yang telah diberikan kepada pemuda itu dimanfaatkan untuk berjihad di jalan Allah tentu akan lebih banyak manfaatnya.”  Mendengar komentar itu Rasulullah bersabda, “Menjaga orang tua yang sudah lumpuh termasuk jihad juga.”  Pemuda itu memang mempunyai ibu yang sudah tua dan lumpuh sedangkan yang menjaga dan merawatnya tidak ada kecuali pemuda itu sendiri.

Wasiat-wasiat Rasulullah SAW yang menunjukkan begitu eratnya hubungan anak dengan orang tua masih banyak. Pada Ramadhan kali ini, mari menengok diri kita sendiri, dan tanyakan: "Sudahkah kita menghargai dan menghormati kedua orang tua kita ?" (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun