Namun banyak club besar tanah air juga akhirnya membuka brand nya sendiri seperti AZA yang sebenarnya brand yang lahir dari Persebaya meskipun brand ini sebenarnya milik pribadi presiden club Persebaya yaitu Azrul Ananda. Bahkan saat ini mayoritas sponsor pakaian club sepakbola indonesia yang bertarung di liga 1 adalah merek lokal atau lokal brand.
Club Indonesia yang menggunakan merek lokal diantaranya adalah:
1. Persebaya Surabaya - AZA
2. Persib Bandung - Sportama
3. Persija Jakarta - Juara
4. Arema FC - Singo Edan Apparel
5. Bali United - Specs
6. Barito Putera - H
7. Bhayangkara FC - Mills
8. Borneo FC - Etams Apparel
9. Persita Tangerang - Mills
10.Rans Nusantara FC - Hundred
11. Dewa United - DRX
12. Madura United - X Ten
13. PSIS Semarang - Riors
14. Persikabo 1973 - Mar10
15. PSM Makasar - Rewako
16. PSS Sleman - SMBD
17. Persis Solo - Tanpa sponsor Apparel (Produksi Sendiri)
18. Persik Kediri - Kelme
Diantara banyak club besar tanah air yang bertarung di liga 1 hanya Persik Kediri yang bekerjasama dengan brand luar negri yaitu Kelme yang berasal dari Spanyol. Sementara yang lainnya merek lokal. Dengan fanatisme yang dimiliki para supporter Indonesia maka banyak brand baru mendulang sukses ketika liga berjalan.
Sebenarnya tak hanya sepakbola, beberapa olahraga lain juga memiliki sports brand asli Indonesia. Seperti Astec yang ikut berdampingan dengan Yonex dan li-ning di olahraga badminton. Astec pun punya kedekatan emosional bagi pecinta bulu tangkis tanah air, karena pendirinya merupakan atlit legenda Indonesia yaitu Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti.
Kembali pada segmentasi olahraga sepakbola, saat ini juga banyak supporter yang membuat jersey fantasi club kebanggan mereka. Artinya banyak juga masyarakat yang mulai mengimpikan menjadi bagian dari industri sports wear.Â
Salah satu profesi yang cukup popular akhir-akhir ini adalah Designer Sports Apparel. Meskipun menjadi tugas berat menjadi seorang Designer Sports Apparel seperti yang disampaikan oleh Fajar saat menjadi bintang tamu Podcast Senen Kemis yang merupakan designer timnas sepakbola indonesia yang ternyata tidak serta merta desain nya di terima oleh timnas. Salah satunya tentang batasan regulasi dari federasi, seperti warna khusus jersey utama, kedua maupun ketiga.
Bahkan para konsumen pun mengatakan kualitas produk lokal tidak kalah saing dengan brand-brand besar internasional, mereka melakukan inovasi-inovasi guna kenyamanan para penggunanya. Seperti AZA yang pernah mengklaim bahwa produk nya anti odor atau anti bau. Ini merupakan jawaban atas keluhan kolektor jersey yang merasakan bahwa jersey mereka mudah bau apek. Maupun klaim banyak brand lokal yang mengatakan bahannya mudah menyerap keringat.
Dengan maraknya brand lokal di segmentasi olahraga, tentu membuka peluang brand lokal menjadi raja di negaranya sendiri. Dan kelak kesuksesan brand lokal akan merambah pasar dunia seperti brand asia lain seperti Li-ning, Yonex, Asics ataupun Anta Sports.
Apakah ada brand favorit mu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H