Mohon tunggu...
Dandelion
Dandelion Mohon Tunggu... -

a dreamer, an explorer, and a human, of course. :p

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Itu Apa?

30 Desember 2017   12:33 Diperbarui: 30 Desember 2017   12:40 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, cinta tanpa aturan pada akhirnya tidak bisa menghasilkan akhir cerita yang baik. Ia hanya akan mengayun-ayun pada satu cinta ke cinta yang lain, hingga nafsu dahaganya akan cinta bisa terpenuhi. Hingga sang pecinta bahkan kehilangan makna cinta itu sendiri. Cinta yang didamba dan diagung-agungkan di awal, namun selalu tawar pada akhirnya, hingga ia harus mencari lagi dan lagi. Menjadi cerita sedih yang tak berkesudahan.

Adalah cinta sejati, hanya hadir bagi mereka yang percaya pada keberadaan sang pemilik cinta, yang menitipkan rasa cinta pada kedua insan yang terpilih, untuk dijaga dan dipelihara sesuai aturan dari-Nya sebagai penyejuk hati keduanya hingga kehidupan yang lebih abadi.

Adalah cinta sejati, yang hanya bisa dirasakan bagi mereka yang merayakan cinta titipan-Nya dalam wadah yang diijinkan-Nya. Tak dicicip barang setitik agar kesucian cinta tetap terjaga, dan manisnya lebih terasa di waktu yang tepat.

Apalah arti mencicipi dan merasa semua ketika segalanya ternyata belum menjadi milik sendiri. 

Apalah arti merayakan dan menikmati hal-hal yang justru terlarang untuk dilakukan.

Bukankah, cukup pilu memungut bunga sendiri yang layu di tengah jalan karena telah dinikmati kumbang lain.

Bagaimanakah pula, nasib-nasib bunga yang kembali pada pemilik asalnya dalam keadaan yang tidak lagi mekar.

Sungguh, setiap pilihan memiliki konsekuensinya. Dan sebaik-sebaik pilihan adalah yang paling baik bagi semua pihak, dan paling sedikit konsekuensi keburukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun