Memang tidak berlebihan apa yang dikatakan CEO Mozilla Chris Beard, bahwa FQ adalah "big bang", suatu ledakan dahsyat yang bisa melontarkan FQ dengan energinya menyerupai quantum leap yang membawa browser ini ke dimensi lain dibanding browser-browser lain yang sudah ada (termasuk juga dibanding produk Firefox terdahulu).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepatnya kemampuan FQ untuk loading laman web.
Pertama, mereka bisa mengoptimalkan browser dengan performance hardware, dalam hal ini untuk CPU dengan multiple core. Jadi, beberapa core digunakan secara bersamaan untuk memproses halaman web supaya kecepatannya loading-nya optimal. Ini sangat menguntungkan karena kebanyakan CPU sekarang menggunakan lebih dari satu core.
Kedua, Mozilla (nama perusahan FQ) mengembangkan "jeroan" atau inti dari browser (yang disebut web engine) baru yang bernama Servo dan digunakan di FQ. Servo merupakan bagian dari proyek Quantum, yang sekarang sedang dalam pengerjaan. Karena sedang dalam pengembangan, ada beberapa bagian dari Servo saja yang digunakan di FQ. Sedangkan web engine utamanya masih menggunakan Gecko. Kedepannya, Mozilla berniat untuk mengganti total Gecko dengan Servo.
Ketiga, jika user menggunakan/membuka banyak tab di browser, maka FQ memberi prioritas kepada tab yang aktif untuk mendownload data terlebih dahulu dibanding dengan tab yang telah dibuka sebelumnya. Dengan cara ini maka proses yang dilakukan oleh prosesor komputer akan lebih cepat dan efisien. Lalu komputer juga bisa menghemat memory (RAM) sebesar 30% dibanding jika menggunakan browser lain.
Keempat, Mozilla mengklaim bahwa sudah memperbaiki lebih dari 460-an bug yang menjadi penyebab kelambatan browser dalam memproses laman web.
Integrasi Screenshot
Satu hal lagi yang saya suka dari FQ adalah screenshoot-nya sudah terintegrasi pada browser. Jadi, bagi saya yang sering menyimpan homepage atau sekedar mengambil satu bagian, misalnya gambar atau deskripsi web, saya merasa terbantu sekali. Karena saya tidak perlu pencet printscreen di keyboard lalu mengeditnya kembali (misalnya dengan Adobe atau Paint) kemudian. Hanya dengan satu klik saja, saya sudah bisa save bagian yang saya mau. Mungkin ada beberapa browser lain juga mempunyai fungsi ini, atau dengan penambahan add-ons bisa mempunyai fungsi yang sam. Namun, saya menyukai interface pada FQ (selain dari kecepatan loading, karena tidak memerlukan add-ons).
Sayangnya, bagian dari FQ versi desktop yang bisa mempercepat loading web belum sepenuhnya di-implementasi di versi Android. Saya juga sudah men-test versi androidnya, yang bernama Firefox Nightly (juga masih versi beta), tapi belum bisa membandingkan kecepatannya dengan browser Android yang lain dan merasakan perbedaan yang signifikan. Yang saya suka dari FQ di android adalah bisa di-install add-ons dengan tidak mengorbankan kecepatan browser dalam loading laman. Jadi, saya bisa memakai beberapa add-ons terutama ad-block (untuk mem-blok pop-up reklame di web page).
Kesimpulan