Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Quantum Leap" dalam Dunia "Browser"

29 September 2017   21:51 Diperbarui: 30 September 2017   10:58 3253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembaca pasti sering pakai yang namanya browser, untuk "berselancar" di dunia maya.

Apa yang menjadi pertimbangan pembaca untuk memilih dan menginstall suatu browser di PC/gawai?

Kecepatan? User Friendly? Kebiasaan (sudah terbiasa pakai satu browser dari dulu)? Gara2 gebetan maunya pakai browser itu ? Atau?
Pastinya ada 1001 alasan yang berbeda bagi masing-masing pembaca.

Kalau saya, prioritas pertama untuk memilih suatu browser adalah kecepatan (loading laman web). Setelah itu adalah kemudahan menggunakan (user friendly) browser tersebut. Hanya dua itu saja kok (persis promosi KaBe).

Saya seringnya pakai Chrome, dan sebelumnya saya sering pakai Firefox. Firefox saya tinggalkan beberapa tahun yang lalu karena leletnya minta ampun.

Tapi beberapa hari yang lalu saya dapat info bahwa Firefox merilis browser terbarunya yang dinamai Firefox Quantum (selanjutnya saya singkat dengan FQ), walaupun sekarang masih versi beta (versi 57). Konon, rilis versi resminya akan dilaksanakan pada tanggal 14 November yang akan datang.

Saya langsung meng-installnya. Dan ternyata, Firefox sudah banyak berubah semenjak saya meninggalkannya beberapa tahun yang lalu.

Ini beberapa catatan kecil saya tentang FQ.

Load Web lebih cepat

Loading web page memang terasa lebih cepat dibanding dengan Chrome (maaf, saya tidak membandingkan dengan browser lain karena saya tidak menginstall web browser selain Chrome di PC).

Dari percobaan yang saya lakukan  dengan meng-akses 3 kali laman kompasiana.com, akses rata-rata lebih cepat sekitar 2 detik dibandingkan Chrome. Catatan : Sebelum percobaan saya sudah me-refresh cache (informasi web yang tersimpan di PC). 

Memang tidak berlebihan apa yang dikatakan CEO Mozilla Chris Beard, bahwa FQ adalah "big bang", suatu ledakan dahsyat yang bisa melontarkan FQ dengan energinya menyerupai quantum leap yang membawa browser ini ke dimensi lain dibanding browser-browser lain yang sudah ada (termasuk juga dibanding produk Firefox terdahulu).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepatnya kemampuan FQ untuk loading laman web.

Pertama, mereka bisa mengoptimalkan browser dengan performance hardware, dalam hal ini untuk CPU dengan multiple core. Jadi, beberapa core digunakan secara bersamaan untuk memproses halaman web supaya kecepatannya loading-nya optimal. Ini sangat menguntungkan karena kebanyakan CPU sekarang menggunakan lebih dari satu core.

Kedua, Mozilla (nama perusahan FQ) mengembangkan "jeroan" atau inti dari browser (yang disebut web engine) baru yang bernama Servo dan digunakan di FQ. Servo merupakan bagian dari proyek Quantum, yang sekarang sedang dalam pengerjaan. Karena sedang dalam pengembangan, ada beberapa bagian dari Servo saja yang digunakan di FQ. Sedangkan web engine utamanya masih menggunakan Gecko. Kedepannya, Mozilla berniat untuk mengganti total Gecko dengan Servo.

Ketiga, jika user menggunakan/membuka banyak tab di browser, maka FQ memberi prioritas kepada tab yang aktif untuk mendownload data terlebih dahulu dibanding dengan tab yang telah dibuka sebelumnya. Dengan cara ini maka proses yang dilakukan oleh prosesor komputer akan lebih cepat dan efisien. Lalu komputer juga bisa menghemat memory (RAM) sebesar 30% dibanding jika menggunakan browser lain.

Keempat, Mozilla mengklaim bahwa sudah memperbaiki lebih dari 460-an bug yang menjadi penyebab kelambatan browser dalam memproses laman web.

Integrasi Screenshot

Satu hal lagi yang saya suka dari FQ adalah screenshoot-nya sudah terintegrasi pada browser. Jadi, bagi saya yang sering menyimpan homepage atau sekedar mengambil satu bagian, misalnya gambar atau deskripsi web, saya merasa terbantu sekali. Karena saya tidak perlu pencet printscreen di keyboard lalu mengeditnya kembali (misalnya dengan Adobe atau Paint) kemudian. Hanya dengan satu klik saja, saya sudah bisa save bagian yang saya mau. Mungkin ada beberapa browser lain juga mempunyai fungsi ini, atau dengan penambahan add-ons bisa mempunyai fungsi yang sam. Namun, saya menyukai interface pada FQ (selain dari kecepatan loading, karena tidak memerlukan add-ons).

Illustrasi Screenshot pada Firefox Quantum (Dokumentasi Pribadi)
Illustrasi Screenshot pada Firefox Quantum (Dokumentasi Pribadi)
Belum maksimal untuk versi Android

Sayangnya, bagian dari FQ versi desktop yang bisa mempercepat loading web belum sepenuhnya di-implementasi di versi Android. Saya juga sudah men-test versi androidnya, yang bernama Firefox Nightly (juga masih versi beta), tapi belum bisa membandingkan kecepatannya dengan browser Android yang lain dan merasakan perbedaan yang signifikan. Yang saya suka dari FQ di android adalah bisa di-install add-ons dengan tidak mengorbankan kecepatan browser dalam loading laman. Jadi, saya bisa memakai beberapa add-ons terutama ad-block (untuk mem-blok pop-up reklame di web page).

Kesimpulan

Saya baru 3 hari menggunakan FQ dan sampai saat ini browser tampak stabil untuk loading berbagai macam web dari berbagai tautan tanpa menemui satu masalahpun. Pengalaman saya terdahulu menggunakan Chrome, browser saya kadang macet dan bahkan drop. Saya nggak tahu penyebabnya. Saya punya kebiasaan untuk membuka berbagai macam tautan lebih dari 15 tab  secara bersamaan dan salah satunya adalah streaming (karena saya sering  streaming berita dari Indonesia). Sekarang tidak ada masalah tersebut.

Jadi, tunggu apa lagi ?

Silahkan pembaca mendownload dan mencobanya di PC atau gawai masing-masing.

PS : Pengalaman mungkin berbeda tergantung jenis CPU pada PC dan OS yang digunakan serta jumlah total memory (RAM) di komputer.



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun