Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menengok Kemeriahan Tokyo Game Show 2017

24 September 2017   22:01 Diperbarui: 25 September 2017   08:22 2376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stan Indonesia di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)

Stan PlayStation (Dokumentasi Pribadi)
Stan PlayStation (Dokumentasi Pribadi)
Saya juga sempat mampir di stan Indonesia yang juga ikut meramaikan TGS tahun ini. Indonesia mempunyai stan cukup besar dan meriah dan letaknya di dalam area yang disebut dengan "New Star's Asia". Di dinding stan ada tulisan besar "archipelageek".

Archipelageek adalah program yang diusung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Game Indonesia. Ada sekitar 6 developer game dan publisher yang ikut serta tahun ini.

Stan Indonesia di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Stan Indonesia di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Dalam sambutan pembukaan TGS 2017, ketua CESA (Computer Entertainment Supplier's Association) Okamura Hideki mengatakan, bahwa kita ada di era dimana semua orang bisa menikmati game yang melebihi batas2 realitas. Lalu dia juga berkata bahwa, ini adalah momen bagi masyarakat di dunia untuk menciptakan kesempatan menikmati e-sport.

Pasar Game di Jepang

Pada saat pembukaan TGS pada tanggal 21 September, saham2 JASDAQ yang dilaporkan Nikkei mengalami kenaikan sebesar 0.19%. Sayangnya, kenaikan ini bukan karena adanya pergelaran TGS. Bahkan sebaliknya, ada beberapa saham yang berhubungan dengan game malah dijual ke pasaran, atau ada anak perusahaan pembuat game yang ikut pada perhelatan TGS mengalami sedikit kenaikan harga pada pembukaan pasar saham di pagi hari (tanggal 21), namun akhirnya malah mengalami penurunan harga di penutupan pasar.

Pengunjung di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Pengunjung di TGS 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Namun secara keseluruhan, pasar game domestik Jepang memang mengalami peningkatan yang pesat, yang nominalnya mencapai rekor tertinggi pada tahun 2016 sebesar 1 milyar 380 juta yen. Hanya perlu diberi catatan sedikit, bahwa nominal ini terutama adalah jumlah nilai game terjual dari game aplikasi pada gawai, bukan pada perangkat game portabel untuk rumahan. Game (software) yang diproduksi untuk perangkat game rumahan (berikut perangkat game/hardware nya), masih menunjukkan gejala yang tidak menggembirakan yaitu mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Hal ini berhubungan erat dengan perubahan pola bermain masyarakat, dari pola bermain game yang sifatnya "statis" (yaitu alat permainan membutuhkan suatu tempat dan hubungan koneksi ke layar televisi), kemudian berubah ke pola permainan game yang sifatnya "dinamis" (yaitu permainan dimainkan dengan gawai yang tidak membutuhkan tempat maupun koneksi ke layar televisi).

Ide orang Jepang ada2 saja....Cosplay dalam display di TGS (Dokumentasi Pribadi)
Ide orang Jepang ada2 saja....Cosplay dalam display di TGS (Dokumentasi Pribadi)
e-sport pada TGS

Pada TGS tahun ini, e-sport merupakan jenis game yang mendapat perhatian khusus dari pengunjung. Delapan perusahaan game Jepang ternama, seperti Capcom (mungkin ada yang ingat dengan game legendaris Street Fighter ?) dan Sega Games mengadakan kompetisi terbuka e-sport selama acara TGS.

Menurut perusahaan riset Newzoo, sampai dengan tahun 2020, populasi masyarakat di dunia yang menikmati permainan e-sport ditaksir ada sekitar 500 juta orang.

Namun perkembangan e-sport di Jepang termasuk lambat. Salah satu sebabnya adalah belum adanya undang2 yang mengatur misalnya berapa besarnya hadiah (maksimal) yang bisa diberikan pada pemenang kontes e-sport. Lalu, kurangnya pusat2 latihan untuk mendidik orang yang ingin menjadi gamer profesional juga merupakan salah satu sebab lambatnya perkembangan e-sport di Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun