Mohon tunggu...
Deni "dAN" Herliyantono
Deni "dAN" Herliyantono Mohon Tunggu... -

aku hanyalah sebuah cerita...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebelum aku Meninggalkan Jogja...

6 Mei 2013   02:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:03 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

waktu itu aku di ajak rani untuk main ke tempat kerjanya. saat itu aku hanya diam saja walau rani memperkenalkan beberapa temannya kepadaku, bukan karena aku sok jual mahal, tapi memang aku orang yang pemalu. saat itu aku hanya menikmati beberapa makanan yang ada di depanku, aku tak begitu mengikuti obrolan rani dengan temannya. aku hanya sesekali mencuri pandang kepada temanya yang bernama dani. memang sekilas orangnya tanpak biasa saja, tapi begitu dia tersenyum, wajahnya menjadi manis, itu alasan kenapa aku sesekali mencuri pandang kepadanya. "ternyata dani kalau senyum manis juga ya ran?" ucapku setelah dani pergi meninggalkan kami berdua. "cie cie" jawab singkat rani kepadaku.

hari itu masih tak ada sesuatu yang special dalam perkenalanku dengan dani walau aku sempat memuji senyumnya yang manis. namun di pertemuan kedua, aku mulai berani menjawab setiap pertanyaan yang dia ajukan kepadaku. entah kenapa rasa maluku itu cepat berlalu. singkat cerita aku dan dani mulai masuk dalam satu obrolan yang aku sendiri bingung apa yang kami obrolkan, karena memang kami baru mengenal satu sama lain, masih belum ada hal yang menarik kami bicarakan selain tanya jawab sekitar pekerjaan, alamat rumah dan apa saja yang terlintas dalam pikiran. berbekal obrolan seperti itu, lama-lama tanpa terasa kita mulai dekat, apalagi dia meminta no hp ku dari rani dan tanpa pikir panjang aku memberikannya. entah kenapa rasanya senang saat dia kirim sebuah sms kepadaku. dari situ aku dan dia jadi sering kirim sms, dan hubungan kami semakin dekat saja.

aku jadi semangat ketika rani mangajakku ke tempat kerjanya atau kemana saja yang ada hubungannya dengan dani. kami pun beberapa kali pernah main bersama, aku, dani, rani dan pacarnya. mungkin memang rani sengaja mengatur ini semua agar aku bisa dekat dengan dani. tapi apapun maksud rani, aku tetap senang karena seperti itu juga yang selalu aku harapkan dalam hati, bisa jalan-jalan dengan dani walau berempat.

dan ada hal yang mengejutkan ketika rani bilang kepadaku bahwa dani suka denganku. aku hanya bisa terdiam menahan rasa antara tak percaya dan senang.

"tapi kenapa dia nggak bilang lansung kepadaku ran? dan selama kami smsan, dia terlihat biasa saja kepadaku?"

"ya kalau itu aku nggak tau, yang jelas dia bilang kalau dia suka sama kamu. kayaknya kamu juga suka ya ma dia?"

"jujur aja, lama-lama aku emang suka ma dia. tapi aku nggak mungkin bilang dulu ma dia dan sebenarnya aku nunggu dia bilang suka ma aku bukan lewat kamu, tapi langsung bilang ma aku. tapi sampai sekarang dia nggak bilang itu ke aku"

"ya udah tunggu aja, kalau emang dia bener-bener suka ma kamu, dia pasti suatu saat akan bilang ma kamu"

"tapi kapan ran?"

sudah beberapa bulan kedekatan kami berjalan, dengan harapan dia akan mengatakan kalau dia suka aku dan memintaku untuk jadi pacarnya. namun itu memang hanya harapanku saja, dia sampai saat ini pun masih terdiam walau hubungan aku dan dia terlihat dekat bahkan bisa di bilang mesra. entah apa yang ada dalam pikirannya, aku tak tahu, yang jelas aku menunggu saat dia mengucap cinta kepadaku karena sebagai wanita aku masih belum bisa mengatakan cinta kepadanya lebih dulu. aku hanya bisa bersabar dan berdoa kepada Tuhan jika dia memang berjodoh denganku, kami pasti bersatu, dengan atau tanpa ada kata cinta yang terucap.

genap satu tahun hubungan ini tanpa ada kepastian dan aku mulai lelah bahkan ada sedikit rasa marah dan kesal hingga saat aku akan pergi untuk bekerja di luar jawa, aku sengaja tak memberi tahu dia, bahkan sahabatku rani pun aku beri tahu satu hari sebelum keberangkatanku. jelas rani marah kepadaku karena aku memberi tahu dia secara mendadak. tapi sebenarnya bukan aku sengaja memberi tau rani secara mendadak, tapi memang aku dapat pangilan kerja juga mendadak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun