"Tuhan apakah maksud lirik lagu ini. Apakah ini pertanda hati", dugaku sembari sesekali menatapnya.
 "Wah luar biasa. Kamu yang bikin lagunya?"
"Sebagian." Retno bertanya.
" Apa judulnya?"
"Hmmm. Dawai Gadis Remaja. Bagus nggak?"
Belum sempat aku mengutarakan isi hati tiba-tiba Arman muncul, dari kejauhan ia memperhatikan keakraban aku dan Retno. Sambil berjalan ia menarik tanganku ke pojok ruangan.
"Ja. Jangan macam-macam. Kalau mau nembak setelah KKN selesai."
"Aku serius cinta lho nggak main-main."
"Aku juga serius. Kalau mau jadiin pacar nembaknya di kota saja. Kampus Retno di kota kan?"
"Oke-Oke."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!