Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jamban Cantik

16 Mei 2024   21:48 Diperbarui: 20 Mei 2024   21:50 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mengantri demi menikmati jamban cantik. (Dok. Pribadi/AI)

Sebagai ketua kelompok program sanitasi desa KKN sempat bingung ketika ada permintaan khusus di luar nurul (baca nalar) dari ras terkuat di muka bumi. Gegara sinetron Indonesia era 90-an yang terlalu menjual kemewahan, para ibu di desa terobsesi membangun WC VIP super mevvah.

"Biar istri saya yang menjelaskan maunya seperti apa. Susah mengerti keinginan perempuan. Nanti kalau udah kawin, tahu sendiri lah", bisik Pak Kades. Pria berkumis tebal langsung terlihat bagai cucian basah, kisut lemah tak berdaya.

"Oh ini tho, yang mau bikin jamban umum di desa kita", sambut wanita paruh baya bertubuh gemoy dan berkonde tiga susun dengan sasakan menjulang setinggi angkasa.

"Iya Bu. Kenalin saya Rangga, mahasiswa KKN dari kampus Juang Merdeka". Mata saya langsung silau memandang jari tangan bu Kades, penuh perhiasan emas. Senyumnya tak kalah cemerlang , gigi bagian atas juga kuning emas.  

"Memang sebagian besar warga kami masih buang air di sungai. Tapi demi edukasi yang tepat sasaran serta meningkatkan harkat dan martabat. Kami ingin membangun wece kelas pip, yang nggak jongkok. Buang airnya sambil duduk kaya orang kaya. Kalau bisa dalamnya ada kolam."

"Kolam?"

"Iya yang bisa mandi sambil tiduran, berendam air sabun dan kembang kaya Susana."

"Oh bathtube?", ujar saya spontan sembari membayangkan kuda nil berendam di kolam.

"Iya itu. Pokoknya harus mirip di sinetron. Biar bisa berendam cantik ala Tamara Blesynki. Tahu kan iklan sabunnya?"

"Tapi rencana kerja kami, hanya wc umum biasa Bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun