Sudah 10 tahun saya menjalani pekerjaan di lapangan sebagai penjaga pipa, tidak hanya di darat tapi juga di laut. Aktivitas ini menurut saya sangat seru karena ada momen dimana pekerjaan ini mirip traveling, bertemu banyak orang , mendatangi tempat baru. Tapi tantangan paling berat ketika bulan Ramadan harus melakukan perjalanan di laut atau darat. Bayangkan ketika orang-orang bekerja di ruangan  pendingin udara saat bulan Ramadan, kami tetap di luar ruangan. Rasa lapar tidak terlalu mengganggu tapi rasa haus itu godaan paling berat.Â
Manajemen Istirahat
Mungkin banyak yang bertanya, bagaimana menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah saat Ramadan. Karena jujur saja jika tak pandai menjaga diri fisik akan drop. Sebetulnya kuncinya adalah manajemen waktu, meski Ramadan jam istirahat harus cukup terutama tidur. Setelah sholat tarawih, selalu tidur tepat waktu di pukul 9 malam lalu makan sahur pukul 4 pagi . Setelah subuh biasanya saya akan berangkat ke kantor lebih awal, jika ada waktu mencoba tidur di kantor sampai pukul 07:30.
Saat istirahat siang jika ada waktu tidur beberapa menit mencoba untuk tidur. Karena dalam konsep saya, minimal sehari tidur minimal 6 jam jika bisa 7-8 jam termasuk tidur siang akan lebih baik.
AsupanÂ
Salah satu hal yang tidak boleh diabaikan saat Ramadan adalah menjaga polan makan. Karena kami bekerja di lapangan dan  berpotensi dehidrasi. Sayur dan buah menjadi menu wajib saat berbuka puasa dan sahur. Saat malam banyak minum air putih untuk menyeimbangkan jumlah air di dalam tubuh.Â
Menghindari makanan yang berpotensi menimbulkan infeksi saluran pernapasan seperti gorengan dan minuman dengan pemanis buatan. Jika ingin minum yang manis manis memilih lemon madu hangat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan panas dalam.
Menghadapi MatahariÂ
Aslinya sih saya sudah kebal dengan sinar matahari tapi kalau sedang puasa , sinar matahari tengah siang bolong memicu rasa haus, keringat dan menjadi godaan terberat. Saat di lapangan jelas menggunakan PPE (personal protective equipment) seperti wearpack, sepatu , sun glasses dan helm. Tabir surya digunakan bukan menghindari warna kulit menjadi gelap tapi agar kulit tidak terbakar.Â
Menghindari paparan langsung sinar matahari. Jika ada tempat berteduh , ya ngadem dulu. Jika pekerjaan bisa diawasi dari ruangan juru kemudi , kenapa harus berada di geladak terbuka.Â
Pola KerjaÂ
Untuk beberapa aktivitas yang harus berada lapangan terbuka akan digeser ke hari yang tidak  puasa. Misal bulan ini , Ramadan dimulai tanggal 12 Maret 2024. Sebisa mungkin pekerjaan yang mengharuskan berada di tempat terbuka diselesaikan di sebelum Ramadan. Tapi pernah saat Ramadan 3 tahun lalu kami harus di kapal mengawasi pekerjaan . Triknya adalah setiap 30 menit berteduh ke anjungan atau meminta kontraktor menyiapkan shelter agar tidak terpapar sinar matahari.Â
Karena pekerja lapangan dan biasa sholat dimana saja, ibadah bulan Ramadan tidak terganggu tapi seperti di atas sholat tarawih kalau bisa selesai pukuk 9 malam karena harus istirahat.
OlahragaÂ
Jika tidak sedang ke lapangan setelah pulang kantor melakukan olahraga agar tubuh tetap fit dan bugar seperti joging atau jalan cepat. Kalau sedang ke lapangan dan melakukan patroli, itu bagian dari aktivitas fisik yang sama dengan olahraga.
Dulu sempat membayangkan alangkah beratnya berkerja di lapangan sambil berpuasa. Tapi dengan niat yang baik dan tubuh yang sudah beradaptasi. Berpuasa sambil melakukan aktivitas di ruangan terbuka tidak terlalu terasa. Paling penting kondisi fisik tetap prima dengan dukungan makanan bergizi, istirahat cukup dan suplemen jika dibutuhkan.Â
Alhamdulilah sudah memasuki pertengahan bulan Ramadan, semoga kami tetap bisa menjalankan ibadah dan menjalankan tanggung jawab sebagai penjaga pipa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H