Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidup Lebih Sehat di Ramadan Tahun Ini

12 Maret 2024   12:39 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:06 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari kecil , Ramadan selalu memacu semangat kita sebagai umat muslim untuk menjadi manusia yang lebih baik melalui ibadah. Tak hanya puasa dan sholat, segala amalan baik akan dihisap  berkali lipat di bulan penuh rahmat.

Dulu sebagai anak kecil, saya mentargetkan  puasa 30 hari penuh dan rajin tarawih serta bertadarus di masjid demi pundi pundi uang yang dijanjikan orang tua. Jika mampu menyelesaikan puasa sehari maka akan diberi uang dua ratus rupiah. Akan ada n bonus tambahan jika rajin tarawih dan membaca Al Quran yang dibuktikan dengan Buku Catatan Kegiatan Ramadan Siswa.

Lalu setelah dewasa (tua) apa traget Ramadan selain beribadah yang lebih baik?

Saya ingin hidup lebih sehat. Setelah usia di atas 40 tahun berlahan namun pasti gangguan kesehatan mulai muncul. Meski gejalanya belum kasat mata dan hanya terlihat dari hasil  pemeriksaan MCU (Medical Check Up) setiap tahun, saya sadar harus mentargetkan sesuatu di bulan Ramadan berkaitan dengan kesehatan.

Pola makan bar bar saat Ramadan dan Idul Fitri memicu penumpukan kolesterol di darah dan mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi. Jika tak ditangan dengan serius berpotensi menyebabkan serangan jantung dan stroke Itu baru kolesterol , belum asam urat, gula dan kandungan zat lain berlebih di tubuh.

Apa yang harus dilakukan?

Membatasi Kalori dan Karbo
Rasa lapar yang dalam membuat kita menjadi kalap malahap semua makanan sehingga kalori yang diasup tubuh berlebihan. Karena saya orang Indonesia jelas nasi yang paling banyak padahal nasi alias karbo tak memberikan rasa kenyang lama .

Ramadan tahun ini makan bijak berimbang dengan menghitung jumlah kalori dengan sedikit mengabaikan karbohidrat jahat (nasi) beralih ke karbohidrat komplek seperti ubi atau kentang.

No Sugar
Ramadan tahun ini sebisa mungkin menghindari gula meski saya yakin godaan makanan dan minuman manis menggoda. Sudah menjadi tradisi makanan manis dibuka puasa konon untuk menaikan glukosa di darah setelah seharian berpuasa .

Saat masih kecil ibu selalu menghidangkan teh manis saat sahur dan berbuka puasa. Tahun ini gula dari camilan ditahan diganti buah buahan manis saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun