Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banyak Cara Menebar Energi Kebahagiaan

31 Desember 2020   09:47 Diperbarui: 31 Desember 2020   09:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran bersama keluarga tahun ini melalui video call/dokpri

Tahun ini belajar membuat aplikasi di Apple Developer Academy Batam/dokpri
Tahun ini belajar membuat aplikasi di Apple Developer Academy Batam/dokpri

Awalnya kami mengalami kendala yang cukup berat, karena kami tidak hanya mengikuti kelas online saja tapi juga mengerjakan tugas kelompok jarak jauh. Bayangkan bekerjasama dengan teman yang baru kenal di dunia nyata dua minggu dengan latarbelakang yang berbeda. Tidak mudah menyatukan ide enam orang tanpa tatap muka. Hal yang paling sering terjadi adalah kesalapahaman dalam berkomunikasi. Tapi di sinilah kemampuan kolaborasi kami dilatih untuk menghadapi dunia kerja yang bisa saja berubah setelah pandemi. Munngkin saja di masa depan tidak ada kantor fisik karena seluruh orang di dunia bekerja dari rumah dengan internet.

Setiap hari bekerja dan belajar melalui video confrence/dokpri
Setiap hari bekerja dan belajar melalui video confrence/dokpri

Sepuluh bulan memang bukan waktu yang lama tapi juga bukan waktu singkat. Proses belajar yang kami lalui mengubah cara berpikir dan bekerja sebagai seorang developer kelas dunia. Tepat bulan ke sembilan kami ditantang untuk menyelesaikan tugas akhir dengan membuat aplikasi sesuai keinginan. Setelah berdiskusi akhirnya kelompok kami memutuskan untuk membuat aplikasi bagi lansia. Karena tidak banyak aplikasi di dunia yang membantu lansia dalam menjalani hidup padahal pada kenyataannya kita semua akan tua.

Listory, aplikasi membantu lansia mencegah demensia melalui terapi reminiscence./foto: listrory
Listory, aplikasi membantu lansia mencegah demensia melalui terapi reminiscence./foto: listrory
Tantangan pertama adalah bagaimana mewawancara lansia. Karena saat pandemi semua graha lansia dan senior living club melakukan standar protokol kesehatan yang ketat. Tidak mengijinkan pengunjung untuk bertemu dengan anggotanya apalagi melakukan interaksi fisik. Solusinya kami melakukan wawancara lansia melalui ponsel atau video call.  Ada rasa haru dan bahagia ketika bisa mengobrol dengan para lansia. Seolah saya berdialog dengan orang tua di kampung dan mendengarkan banyak kisah mereka yang membuat saya rindu rumah.

Terapi Reminiscence Mencegah Kepikunan 

Salah satu hal yang menarik dari investigasi lansia adalah masalah demensia atau kepikunan. Berdasarkan data Alzhermer's Diesase International bahwa setiap tiga detik akan ada satu kasus demensia.  Jumlah penderita demensia dunia  meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun. Berdasarkan catatan dari WHO, satu dari lansia meninggal akiba demensia. Sedangkan biaya pengobatan demensia tergolong mahal.  Padahal sindrom penurunan fungsi kognitif yang menyebabkan gangguan perilaku dan kepribadian dapat dicegah.

Salah satu cara murah  yang sering digunakan untuk mencegahnya  adalah dengan terapi reminiscence. Konsep terapi ini memanggil ingatan masa lalu lansia dengan objek  memorable seperti foto lama, lagu lama, film lama dan  benda-benda antik. Melalui objek ini lansia diajak bercerita sehingga kemampuan  kognitifnya tetap bertahan. Idealnya proses ini dilakukan secara berkelompok tapi bisa juga dilakukan berdua dengan mengobrol.

Dengan listory, lansia dapat membagikan kisah hidupnya kepada anak cucu/listory
Dengan listory, lansia dapat membagikan kisah hidupnya kepada anak cucu/listory

Untuk memudahkan terapi reminiscence dengan menggunakan foto lama kami membuat aplikasi bernama Listory , Your Life History. Aplikasi ini juga memiliki fitur untuk merekam aktivitias proses terapi sehingga lansia dapat mendengarkan kembali cerita dalam bentuk rekaman suara dan membagikan kepada orang terdekat.

Seperti halnya anak kecil, lansia suka bercerita tentang hal-hal yang membuatnya bangga dan bahagia. Kondisi ini merupakan bentuk alamiah otak untuk melatih daya ingat dan membangkitkan mood positif. Jadi jangan bosan untuk mendengarkan lansia bercerita walau diulang-ulang karena ini yang akan membuat mereka tetap sehat. Salah satu fungsi aplikasi Listory ini menjadi media orang tua bercerita kepada anak atau cucu yang tinggal jauh dan tidak memiliki banyak waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun