Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jika Ingin Dipanggil ke Tanah Suci, Bukalah Hatimu

30 Desember 2018   21:15 Diperbarui: 30 Desember 2018   21:18 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi 15 tahun lagi sudah tidak muda lho. Penyakit jantung itu dipengaruhi oleh faktor  keturunan dan gaya hidup."

"Iya deh Pak percaya yang Yayangnya punya penyakit jantung." Saya berusaha menggoda bapak dan yang digoda hanya tersenyum simpul.

Cuaca yang ekstrim membuat tubuh membutuhkan adaptasi.
Cuaca yang ekstrim membuat tubuh membutuhkan adaptasi.
Pada awalnya ibu memang tidak pernah merasa yakin usianya akan mampu menunggu antrean haji hingga tahun depan. Sehingga dua tahun lalu beliau memutuskan untuk umroh dulu bersama bapak demi mewujudkan impian sampai ke tanah suci.

"Andai tidak bisa naik haji paling tidak sudah umroh ke Mekah." Permintaan ibu dua tahun lalu yang membuat kami sekeluarga sedih. Tapi siapa yang menyangka ketika menyentuh tanah suci kesehatan semakin membaik hingga sekarang. Mungkin ini yang dinamakan kekuatan doa yang dibarengi ikhtiar ibu untuk selalu hidup sehat.

Ketika mencari informasi haji dan  penyakit jantung di internet saya mendapat fakta menarik  bahwa 60 persen jemaah haji Indonesia meninggal di tanah suci karena serangan jantung. Pemicunya kelelahan luar biasa akibat aktivitas fisik yang berlebihan di tengah cuaca ekstrim. Jadi tidak berlebihan, jika ada ada yang mengatakan naik haji adalah  ibadah fisik. Jadi bukan haya mental dan materi yang harus dipersiapkan tapi juga fisik.

Wejangan dari bapak semakin memantapkan niat saya untuk berhaji  dan  membuka hati  agar mendengar panggilanNya melalui doa dan ikhtiar. Ikhtiarnya  dengan melakukan persiapan  sedini mungkin baik materi, fisik dan ilmu agar kelak kembali dari  tanah suci menjadi haji yang mabrur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun