Seiring waktu, komunitas Muslim yang kuat terbentuk di berbagai wilayah Guinea. Masjid-masjid dibangun sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, di mana umat Muslim berkumpul untuk beribadah, belajar agama, dan berdiskusi. Tradisi Islam mengakar dalam kehidupan sehari-hari, memengaruhi adat istiadat, musik, seni, dan tata cara masyarakat Guinea.
5. Pengaruh Sufisme
Selain Sunni tradisional, ajaran Sufisme juga memiliki pengaruh yang signifikan di Guinea. Sufisme, yang menekankan aspek mistis dan spiritual Islam, menarik minat banyak orang di wilayah ini. Tarekat Sufi seperti Tarekat Tijaniyah dan Tarekat Qadiriyyah memiliki pengikut setia di Guinea, yang melihat Sufisme sebagai jalan untuk mencapai kedekatan spiritual dengan Allah.
6. Islam dalam Konteks Modern
Selama era kolonialisme, Guinea menjadi bagian dari Kekaisaran Kolonial Prancis. Meskipun ada upaya untuk menghapuskan pengaruh Islam pada masa kolonial, agama ini tetap kuat di antara masyarakat Guinea. Setelah meraih kemerdekaan pada tahun 1958, Islam terus menjadi aspek penting dalam kehidupan politik dan sosial Guinea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H